Rahasia Rahasia Rahasia !!!

Senin, Juni 28, 2010

Kata orang Rambut adalah mahkota. Apalagi bagi perempuan. Maka sejak zaman beheula, di setiap suku-suku bangsa "nilai" sebuah rambut begitu tinggi. Ada masyarakat yang percaya kalau semakin panjang rambut seorang perempuan, maka semakin cantik dirinya. Di sisi lain, ada juga suku bangsa yang menganggap kalau perempuan yang berambut pendek atau malah botak yang cantik. Itu tergantung lagi dengan kebudayaan masing-masing daerah. Hingga kemudian ditarik kesimpulan bahwa rambut pun dinilai sebagai lambang seksualitas. Dalam masyarakat Yahudi, perempuan yang sudah menikah tidak boleh memperlihatkan rambutnya kecuali pada suaminya. Oleh sebab itu, mereka harus menutup kepala mereka dengan wig atau kerudung (sebelum ada wig). Perempuan-perempuan muslim juga menutup rambutnya dengan jilbab sebagai tanda iman mereka. Para biarawati Khatolik juga melakukan hal yang sama. Rambut mungkin merupakan simbol seks paling tua karena Hawa pun menutupi payudaranya dengan rambut. Rambut berfungsi sebagai penutup dan pembuka bagi seksualitas itu.


Hubungannya rambut dengan saya?
Rambut saya baik-baik saja. Hitam dan ikal bergelombang khas keturunan campuran (ehem...) Mengapa saya berkata demikian? Karena rambut orang Ambon asli maupun Timor asli tidak begini. Kalau kata Mami "lebih jahat" lagi. Maka beruntung-lah saya memiliki rambut seperti ini. Hal istimewa antara rambut saya dengan diri saya adalah Sang Rambut merupakan "Ujian Seleksi Calon Kekasih" saya.
Rambut ikal seksi yang biasanya tertata rapi dan gampang diatur ini kadang "bertingkah" di luar kendali. Ia akan megar, susah diatur, dan lepek. Anehnya, hal ini akan terjadi ketika saya berhadapan dengan laki-laki yang saya sukai ataupun bertemu dengan lelaki tampan. Sang Rambut berubah dari "alim" menjadi "liar".


Otomatis, para lelaki yang sebenarnya ingin mendekati saya jadi ilfeel dan akhirnya tidak jadi naksir. Mungkin mereka berpikir "Jangan-jangan rambut pacarku kayak Chaka Khan...ihhh..."
So, mereka akhirnya tidak lulus untuk menjadi kekasih saya. Keburu menyerah duluan. Saya pun menyadari kalau ternyata Sang Rambut memang menjadi penentu laki-laki yang benar-benar mencintai saya bukan hanya dari fisik saja, melainkan terpenting lagi dari INNER BEAUTY.


Kejadian ini ternyata bukan hanya terjadi pada saya. Salah seorang sahabat saya pun mengalami hal yang sama. Perbedaannya kalau "Ujian Seleksi" saya terletak pada rambut, maka sahabat saya ini pada jerawatnya. Saat sahabat saya jatuh cinta atau sedang bertemu gebetannya, Sang Jerawat akan keluar. Jumlahnya pun bukan satu atau dua biji. Langsung keroyokan. Membuat wajah sahabat saya ini seperti tanah yang penuh batu kerikil. Hal yang sama pun berlaku jika ia tidak sedang jatuh cinta atau sang gebetan tidak ada, Sang Jerawat tidak akan muncul dan wajah sahabat saya ini akan mulus seperti sebelumnya.

So, para lelaki yang ingin mendekati saya harus siap menjalani "Ujian Seleksi" ini. Jika setelah melihat rambut saya yang "liar" ini kalian sudah ilfeel maka lebih baik kita berteman saja. Percaya saja, kalian belum melihat saya dengan kecantikan yang sesungguhnya.


Untuk sementara ini saya seperti Penelope si hidung Babi yang masih menunggu Max mencarinya.



" Sometimes true love is right under your hair
What makes us different makes us beautiful..."

You Might Also Like

0 comments