That's why I love SHOPPING !!!!

Rabu, Juni 09, 2010


" But I know is that I’m always happy when I walk out the store..." (Fergie - Labels or Love )


Belanja adalah salah satu kegiatan yang paling potensial membuat hidup bahagia. Oleh sebab itu, para pemikir kemudian mencari ilmu yang dapat mengajar orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadilah Ilmu Ekonomi. Dalam ekonomi semuanya di bahas mulai dari bagaimana menentukan barang-barang primer, sekunder, dan terisier. Bagaimana menangani masalah ekonomi serta membuat orang menjadi untung dan menghindari rugi. Intinya semua orang ingin memenuhi kebutuhannya, menjadi makmur, dan terhindar dari kemiskinan.

Saya juga suka belanja. Kalau saya sih mengkategorikan 2 macam jenis belanja yaitu belanja wajib dan belanja untuk bahagia. Belanja wajib adalah belanja yang tidak dapat ditunda pembeliannya karena akan berdampak besar dalam hidup saya (ekonomi sekali ya ?). Semua yang termasuk pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, dan terisier yang dibeli dengan uang Papa-Mama masuk belanja wajib. Mulai dari belanja harian, bayar uang kuliah, kebutuhan akan baju baru, sepatu baru, aksesoris, dan rekreasi dihitung dalam belanja wajib. Sedangkan belanja untuk bahagia adalah belanja untuk menghilangkan stress dan patah hati. Kebalikan dari belanja wajib, belanja untuk bahagia memakai uang jajan saya. Berhubung saya hanyalah mahasiswa yang tidak memiliki penghasilan sendiri dan masih menumpang di rumah orang tua, maka barang-barang yang saya beli harus terjangkau dengan uang jajan.

Belanja untuk bahagia tidak bisa dibandingkan dengan belanja wajib. Faktanya, saya hanya mampu membeli barang yang sesuai standar uang jajan dan kesenangan saya. Beruntung kesenangan saya bukan membeli perhiasan emas, berlian, atau permata. Tapi adiksi saya terletak pada 3 hal : makan, buku, dan nonton film di bioskop. Nonton di bioskop memang masih bisa dikendalikan. Tapi nafsu untuk makan dan beli buku, ckckkkc...rasanya saya harus ke terapist untuk itu. hahaha...


MAKAN

Ketika makan, rasanya segala hal yang membuat kepala mau pecah seakan terobati. Hati senang, perut kenyang, dan ingin tidur. Bahagia. Tapi kemudian bobot tubuh akan naik. Tanpa disadari angka timbangan tidak menunjukkan angka yang seperti biasanya. Kenyataan itu diperkuat oleh celana yang mulai kesempitan atau kaos yang mengetat tanpa dikecilkan. I love eat. Ketika makan semua nafsu kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan terlampiaskan. Semua masalah seakan-akan ikut dimakan juga. Dengan makan, saya bisa menjadi gemuk dan sehat. Asal tahu saja, bobot saya waktu SMA kelas 1 itu 45 kg. Sekarang? 50 lebih-lebih sedikit. Lihatlah, betapa kurusnya saya dulu serta hebatnya pengaruh "itu" kepada body saya yang kayak model ini.


BUKU

Buku pun sebenarnya benda yang cukup bervariasi harganya. But it's okay, selama saya mampu itu tidak menjadi masalah. Saya suka pergi ke toko buku. Menghirup bau buku baru, entah di bagian buku-buku yang bertulisan atau ke bagian alat-alat tulis dengan hamparan notes-notes atau diary-diary yang minta diisi. Sejak kecil saya memang disuguhkan buku-buku oleh orang tua saya. Dari kecil saya punya hobi mengoleksi notes dan diary. Buku membuat saya merasa lebih GAYA.
Jadi, ketika saya sedih, saya pun pergi ke toko buku. Beli satu buku sudah menghabiskan uang jajan satu hari. Yah, uang. Lagi-lagi uang. Kalau uang saya banyak, saya dengan kalap langsung menyabet buku-buku yang saya inginkan. Sayangnya, ketika tumpukan buku itu sudah ada di rumah, saya malah malas membacanya.
Memang benar apa bunyi hukum Gossen I " Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun makin lama makin turun, sampai akhirnya mencapai titik nol."

Tapi sudahlah, jika kalian sedih lebih baik belanja saja. Daripada kalian pakai narkoba atau bunuh diri. Tapi ingat BELANJA-LAH YANG BERTANGGUNG JAWAB !!!




" A Prada dress has never broken my heart before...
Let’s stop chasing those boys and shop some more..."

You Might Also Like

0 comments