Mantra Kalimat

Kata Tante Carrie

Senin, April 30, 2012



After all, season change so do cities. People come into your life and peole go. But, it's comforting to know the ones you love are always in your heart and if you are very lucky a plane ride away. 


Carrie Bradshaw - Sex And The City 

Cerita Lagu

Message

Senin, April 30, 2012

You'd kill yourself for recognition
Kill yourself to never ever stop
You broke another mirror 
You're turning into something you are not

All your insides fall to pieces 
You just sit there wishing you could still make love
They're the ones who'll hate you 
When you think you've got the world 

The best thing that you've ever, ever had 
It's the best thing that you've ever had 
The best thing you've had has gone away  




(Radiohead - High and Dry )

Review Buku

Mengenal Perempuan India Bersama Divakaruni

Minggu, April 29, 2012


Ditemani uap teh yang lemah lembut kami tersenyum mendengar peninggalan ironis yang kami bagi bersama, nama kami yang seperti perempuan-perempuan dalam mitos, yang hidupnya dicoba hancurkan oleh pria. (hal.185)

Chitra Banerjee Divakaruni adalah seorang penulis perempuan keturunan India yang sering disebut oleh seorang senior saya di kampus sebagai penulis recomended yang buku-bukunya sebaiknya saya baca. Sayangnya, tak pernah sekalipun saya sempat untuk membeli dan membaca karya-karyanya sampai secara tak sengaja saya menemukan salah satu buku karangan Divakaruni, The Unknown Errors of Our Lives yang tersembunyi di rak bagian sastra di Gramedia. Setelah menimbang-nimbang cukup lama, akhirnya dengan uang terakhir saya pun membeli buku itu. Sesampai di rumah, dengan tergesa-gesa saya melepas sampul plastik yang membungkus buku itu dan mulai membacanya. Kadang-kadang sesekali menghirup bau yang tercium dari lembaran buku baru. Suatu kebiasaan yang kata orang aneh tapi saya suka.

Lewat The Unknown Of Errors Our Lives, Divakaruni mengajak pembaca mengenal kehidupan perempuan-perempuan India yang menjadi imigran di Amerika. Suatu backround kehidupan yang dijalani pula oleh Divakaruni sejak berumur 19 tahun. Ada sembilan cerita yang dibagi Divakaruni yang menurut saya cukup tragis. Ada cerita mengenai Nyonya Dutta, perempuan India konvensional yang kaget dengan kehidupan Amerika setelah ikut tinggal dengan anak lelakinya. Cerita tentang Mona yang dendam terhadap ayah kandung yang meninggalkan ibunya. Pengalaman Aparna yang menjadi seorang ibu. Kisah seorang anak perempuan yang sering mendapat kekerasan dalam rumah tangga oleh ayahnya. Cerita Mira dan Radhika serta hubungan mereka yang kompleks. Serta sebuah kisah yang menjadi favorit saya tentang kehidupan Ruchira yang menghadapi kenyataan bahwa suami yang dicintainya memiliki anak dari mantan pacarnya.

Dalam buku ini, sosok perempuan memang digambarkan memiliki dua sisi. Lemah sekaligus kuat. Tertindas namun juga memiliki sisi pemberontak. Budaya pernikahan masyarakat India yang sebagian besar dilakukan dalam tirai perjodohan (arranged marriage)  juga disinggung Divakaruni disini. Di India, tradisi pernikahan mengharuskan keluarga istri memberikan dowry (harta pemberian istri terhadap suami dan kerabat-kerabatnya) yang menjadi simbol akan jaminan ekonomi, status, dan kemandirian yang mungkin akan terasa ganjil dengan tradisi pernikahan orang Indonesia yang sebagian besar mengharuskan suami-lah yang membawa mas kawin (harta pemberian suami kepada istri dan kerabatnya) kecuali untuk daerah Padang. Pada akhirnya pun, dalam masyarakat patrilineal, perempuan yang telah menikah akan dicabut dari akar keluarganya dan menjadi bagian dari keluarga suaminya. Tak cuma persoalan tradisi yang diangkat Divakaruni, masalah yang dianggap tabu oleh masyarakat homogen seperti lesbian juga diangkat disini. Di kehidupan nyata kita -para perempuan- dininabobokan oleh dongeng pernikahan yang indah dan merasuk ke otak kita sebagai jalan keluar dari segala kegalauan. Namun, cerita-cerita dalam buku ini mengajak kita melihat pernikahan bukanlah jalan keluar dari segala permasalahan bahkan cenderung menjadi  penjara baru yang memiliki masa hukuman seumur hidup.

Chitra Banerjee Divakaruni, penulis sekaligus dosen *profesi idaman saya :D


Overall, buku ini tetap terlihat "kalem" meski tema yang dibahas memang keras. Entah mengapa Divakaruni mengingatkan saya pada Susanna Tamaro yang tetap tenang namun sinis dalam membahas persoalan perempuan. Berbeda sekali apabila  kita membaca karya-karya penulis perempuan Indonesia seperti Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, atau Oka Rusmini yang frontal dan penuh emosi ketika persoalan gender diangkat. Ketika kita membaca buku-buku karangan penulis luar, sebaiknya kita sudah memiliki pengetahuan mengenai kebudayaan yang diangkat si penulis (meski hanya permukaannya saja). Karena menurut saya, kita akan cukup sulit memahami cerita-cerita di dalamnya terutama jika dalam buku tersebut tidak dijelaskan peristiwa-peristiwa atau dongeng-dongeng yang berkembang disana.Poin plus dari buku ini, pembaca mendapat informasi-informasi persoalan kehidupan imigran di Amerika maupun budaya India. Sebuah referensi yang menarik jika anda tertarik mendalami dunia feminisme. Ada sebuah quote yang saya suka dalam buku ini :
" Cinta seorang  pria baik akan menyelamatkan hidupmu. Kehilangan cinta meski bukan dari laki-laki baik, bisa membunuhmu. "



Cerita Lagu

That's All

Rabu, April 25, 2012



That's All
 by Nat King Cole

I can only give you love that lasts forever 
And a promise to be near each time you call
And the only heart I own For you and you alone
That's all, That's all... 
I can only give you country walks in springtime 
And a hand to hold when leaves begin to fall
And a love whose burning light
Will warm the winter's night 
That's all, That's all...
There are those I am sure who have told you 
They would give you the world for a toy
All I have are these arms to enfold you
And a love time can never destroy
If you're wondering what I'm asking in return, dear
You'll be glad to know that my demands are small
Say it's me that you'll adore
For now and evermore 
That's all, That's all...

Semua hal yang saya sukai telah dirusak. Lagu-lagu kesukaan saya, film-film romantis favorit, bahkan tempat-tempat makan yang saya sukai. Butuh keberanian bagi saya untuk menonton ulang film How To Lose A Guy In 10 Days, Confession of Shopaholic, bahkan The Wedding Singer. Saya takut hati saya tercabik lagi ketika scene demi scene dalam film-film itu muncul dan mengingatkan saya pada dia. Saya takut lagu-lagu itu terputar kembali dan hati saya remuk dengan semua memori itu.

Saat jalan-jalan di mall tadi sore, saya menemukan kembali film The Wedding Singer. Saya tergelitik untuk menontonnya lagi disamping memang untuk melengkapi koleksi film. Sebenarnya, saya berat untuk menontonnya kembali. Lagu "Grow Old With You" menjadi momok yang menakutkan. Saya pernah merasakan bagaimana perasaan Drew Barrymore ketika dinyanyikan Adam Sandler di film itu. Dan dengan orang yang sama, saya juga merasakan perasaan Adam Sandler ketika ditinggalkan tunangannya di hari pernikahan mereka.

Tapi dalam film ini tak cuma lagu Grow Old With You saja. Satu scene luput dari ingatan saya ketika Adam menyanyikan That's All, lagu lama milik Nat King Cole yang sudah beberapa kali di recyle ulang. Suatu saat, seseorang akan menyanyikan lagu itu untuk saya. Persis seperti Adam Sandler menyanyikan lagu itu dengan tatapan mata syahdunya dan melihat ke arah Drew Barrymore. Ada juga lagu Till There Was You milik The Beatles yang dinyanyikan nenek Rossie dalam ulang tahun pernikahannya yang ke-50 di film ini. Saya ingin menyanyikan lagu itu untuk seseorang yang benar-benar ingin menua bersama saya nanti.

Terlalu banyak lagu indah. Terlalu naif pula untuk takut pada lagu-lagu indah itu. Biarlah lagu-lagu indah yang telah dirusak menjadi nisan bagi sebuah masa lalu. Dear you, awas kalau lagu-lagu itu diteruskan pada orang selanjutnya. Kutukan itu akan benar-benar menjadi nyata. :)




PS : tulisan ini jadi bertepatan dengan scene Adam Sandler menyanyikan "Grow Old With You" di pesawat....It's weird, I don't feel sad but i feel so happy :D 

Sehimpun Puisi

Sudah

Rabu, April 25, 2012

tumblr




Sudah
tak perlu diingat-ingat lagi
tak perlu disesali
tak perlu ditanyakan
tak perlu mencari jawaban

Sudah
tugasmu sampai disini
kau sudah melakukannya dengan baik
jangan harapkan apapun
justru kau akan menerima tanpa kau duga

Sudah
hapus aimatamu
kadang-kadang kamu harus diingatkan
kamu adalah malaikat
yang lupa mengenakan sayapnya

Special Moment

Set Fire To The Rain

Jumat, April 20, 2012


There are two womens. They're looked to the window from the 22th floor of Menara Bosowa when the heavy rain came out. 

"set fire to the rain...set me free  to the sky..."


Cerita Pendek

Ayah dan Kekasih

Kamis, April 19, 2012



Ayah bilang," Jangan percaya kata-kata laki-laki. Jangan percaya janjinya. Apapun yang keluar dari mulutnya."

Saya menertawakan perkataan Ayah. Tentu saja saat itu saya sedang dimabuk asmara. Kekasih yang telah lama terpisah karena jarak akhirnya datang berkunjung. Siapa yang tak senang? Rindu berbulan-bulan yang dipendam akhirnya tumpah, meluap seiiring dengan kedatangannya.

Ayahku adalah lelaki yang pencemburu. Saat kekasihku datang ke rumah, Ayah menegur dia dengan sopan akan tetapi matanya tajam mengawasi. Ayah menyambut layaknya tamu-tamunya yang lain, namun sikapnya tetap waspada. Ketika dia pulang, Ayah memanggilku untuk bicara.

" Apa hubungan kalian sebenarnya?," Ayah bertanya.
Dengan mantap saya menjawab," Saya sayang dia Ayah. Kami saling menyayangi. Ayah mengerti kan?."

Wajah Ayah menegang, alisnya terangkat sebelah tanda emosinya sedang naik. "Tapi kalian beda agama. Bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana dengan kamu nanti?."

Saya tersenyum. Teringat perkataaan kekasih saya dan janji-janjinya," Bila kami bersama itu adalah hadiah buat kami. Ayah tenang saja, dia serius dengan saya."

Ayah saya tetap tak menurunkan alisnya, " Tapi kamu anak Ayah satu-satunya. Apa dia bisa menjaga kamu baik-baik?"

Meyakinkan Ayah adalah pekerjaan berat. Saya seperti berhadapan dengan diri sendiri. Kami sangat mirip.
"Ayah jangan khawatir. Kami akan saling menjaga," janji saya.

Kekasih saya kemudian lebih sering berkunjung ke rumah. Kala itu dia sudah memutuskan untuk menetap di kota ini. Betapa senang hati saya. Kami akan selalu bersama. Sayangnya, kebersamaan kami diiringi kecemburuan Ayah yang semakin menjadi-jadi. Tak jarang ia memperlihatkan kecemburuannya dengan terang-terangan. Kekasih saya lama-lama gerah. Ia ternyata tak seserius ucapannya tempo hari.

****

"Jadi, Lyla sudah putus dengan pacarnya ya Bu?," tanya Ayah pada Ibu. 
"Iya, Yah. Tadi malam ia menangis di pelukan Ibu. Pacar pertamanya sih jadi wajar dia sangat terluka," jawab Ibu.
Ayah tersenyum puas, "Syukurlah kalau begitu."





PS : restu Ayah adalah doa. I love you, Dad ^^

Sehimpun Puisi

Pulang

Kamis, April 19, 2012



mungkin kita harus pulang
ketika kita sudah lelah berkelana
sebaiknya kita berhenti
kita sudah lelah saling mencaci

aku mau pulang
akankah kamu ikut pulang?
kita kembali ke rumah
tempat kita menyimpan mimpi disana

kamu mau pulang?
kamu menggeleng
kamu berjalan semakin jauh
kamu tinggalkan aku sendirian
disini
dalam rumah penuh mimpi
dalam hatimu
dihatiku



Love Story

Mari Siapkan Pelampung!

Selasa, April 17, 2012



Saya masih ingat ada pelajaran renang yang diadakan sebulan sekali di SD saya dulu. Saat itu sekolah saya belum memiliki fasilitas kolam renang seperti sekarang sehingga kami harus pergi ke kolam renang stadion Matoangin (sekarang bernama Stadion Mattalata) untuk bisa merealisasikan pelajaran berenang itu. Saya dan teman-teman saya tentu sangat senang. Ada yang menyiapkan pakaian renang, kacamata renang, dan papan pelampung dengan beraneka macam warna.

Seperti pelajaran renang pada umumnya, kami akan diajari bagaimana menahan napas dalam air sampai gaya dada dan punggung. Pak Guru mewajibkan kami untuk menggunakan pelampung supaya mencegah kami tenggelam. Karena tidak semua anak, termasuk saya, memiliki pelampung maka biasanya kelompoknya dibagi dua.

Bukan satu dua kali saya merengek meminta dibelikan pelampung oleh orang tua saya. Bukannya mereka tidak mampu, hanya saja mereka menganggap itu tidak terlalu perlu. Setiap saya minta dibelikan pelampung, Mami saya cuma bilang," Cita-citamu bukan jadi perenang kan?" persis jawaban yang sama ketika saya minta dibelikan kamera yang lebih canggih, " Cita-citamu bukan jadi photographer kan?"

Alasan utama saya meminta dibelikan pelampung karena saya tidak suka meminjam barang orang. Lagipula memang lebih aman berenang dengan papan pelampung. Selain itu, saya bisa bebas memakainya tanpa perlu pinjam dari teman. Sampai saat ini saya tidak memiliki pelampung. Bahkan setelah saya trauma dengan pengalaman berenang sekalipun.

Waktu berlalu, beda masa beda waktu. Suatu hari seorang teman saya datang dan memberi tahu bahwa ia sudah punya pacar baru. Saya kontan shock. Pasalnya, teman saya ini sudah memiliki pacar. Singkat cerita, teman saya ini sudah memiliki masalah dengan pacarnya, tapi enggan untuk memutuskan. Beberapa waktu kemudian ia bertemu dengan cowok cakep yang lebih segala-galanya dibandingkan pacarnya itu. Kontan teman saya ini langsung memutuskan hubungan dengan pacarnya beberapa hari setelah ia jadian dengan cowok ini. Kata teman saya, "Harus sedia payung sebelum hujan, harus sedia pelampung sebelum tenggelam, harus sedia pacar baru sebelum putus."

Beberapa orang yang saya kenal juga diantaranya pernah melakukan hal yang sama. Mereka sudah punya "pelampung" sebelum benar-benar membiarkan pasangannya tenggelam. Ketika kapal bernama "relationship" itu hampir karam, salah satu dari dua orang yang seharusnya bertanggung jawab menyelamatkan kapal itu malah mengambil jalan aman. Yang seorang berusaha memperbaiki kapal itu, sedangkan yang satunya sibuk cari pelampung. Hubungan percintaan tidak bisa diperjuangkan oleh satu orang. Ketika kapal itu benar-benar tenggelam seperti Titanic, orang itu pun ikut tenggelam dalam lautan luka dalam. Sedangkan pasangannya, bersama "pelampung"-nya selamat sampai tujuan.

Saya terlambat mengetahui konsep pelampung ini. Saya bisa membayangkan seringai puas dari wajah-wajah itu ketika melihat mantan pasangannya tenggelam bersama hubungan mereka. Ketika saya akhirnya berada dalam situasi itu, saya juga berharap memiliki pelampung. Bahkan jika seandainya pelampung itu dibeli, saya akan memaksa orang tua saya untuk membelikan satu untuk saya. Sayangnya, itu tidak terjadi.

Ketika hubungan saya karam, tak ada pelampung yang saya miliki ketika saya jatuh ke dalam lautan. Tapi Tuhan memang Mahakuasa. Ia tidak memberi saya pelampung, tapi Ia membuat saya dapat berenang.

Love Story

What If I Called "Jeaolusy"?

Minggu, April 15, 2012



Hujan.

Selain menjadi sahabat untuk merenung juga memancing kepedihan untuk bersama-sama berpesta dalam pergumulan. Cukup untuk membasahi ruang yang masih kosong. Ruang yang pernah ditinggali oleh pemilik sebelumnya. Dan ketika pemilik sebelumnya datang dengan ruang yang baru, kita sadar ada hal yang telah berpindah. Kepindahan yang sesungguhnya.

Pantaskah disebut kekasih bila dengan gampang melupakan perkataannya sendiri? Apalagi kalau perkataan itu mengandung janji. Dan betapa menikamnya bila kita tahu janji itu kemudian harus diingkar begitu saja. Seperti tidak pernah ada rasa disana. Dulu.

Maka dengan kekuatan yang tiba-tiba muncul entah dari mana, kepala ini bisa terangkat. Dagu masih menantang dan tatapan mata yang menatap lurus ke depan. Elegan meski di dalam mulai retak. Ada makhluk besar yang tiba-tiba berontak di dalam sana. Ada emosi besar yang bergelut disana. Tinggal mengetukkan palu pada dua pilihan: memadamkan api yang tersulut atau menyiramnya dengan satu liter bensin.

Sebuah kalimat pernah terucap dari seorang perempuan kuat yang telah melewati pergumulan hatinya, " bukan berarti kita kalah, tapi yang waras yang ngalah."

Sayup-sayup terdengar The Cranberries menyanyikan Linger,

"If you could return, don't let it burn, don't let it fade.
I'm sure I'm not being rude, but it's just your attitude,
It's tearing me apart, It's ruining everything. 
So why were you holding her hand? 
Is that the way we stand? 
Were you lying all the time? 
Was it just a game to you?  "

Cerita Lagu

Part of Me

Sabtu, April 14, 2012

Your love was cheap
Was always tearing at the seams
I fell deep, you let me down
But that was then and this is now
Now look at me
I'm sparkling


Katy Perry - Part Of Me

Mantra Kalimat

About Promise

Jumat, April 13, 2012


The people who promised to never hurt you are the ones who hurt you the most. Don't make promises you can't keep!



- @TheLoveStories

Cerita Pendek

Dua Berlian Dalam Kolam

Jumat, April 13, 2012



Tidak semua orang suka menceritakan kisah pribadinya pada orang lain. Tidak semua orang suka jika kisah hidupnya diketahui orang lain. Namun, jika ada yang datang dan menceritakan kepadamu kisahnya, itu pasti bukan karena kemauannya sendiri. Beban yang dipikulnya sudah terlalu berat dan memaksa untuk berbagi derita, tanpa ia sadari. 


Amy dan Mya adalah dua kakak-beradik. Amy yang lebih dulu lahir telah lebih awal merasakan pahit manis dari kehidupan, bahkan dalam cinta sekalipun. Mya, adiknya, baru bertumbuh dan  menginjakkan kaki di dunia yang dewasa baginya.

Pada suatu pagi yang dingin, Amy mendatangi Mya dan memberinya sebuah buku.

" Ini buku apa, Kak?," tanya Mya bingung.
" Ini buku kumpulan dongeng. Dulu saya temukan di perpustakaan Markas Besar," jawab Amy. "Mudah-mudahan kamu bisa belajar dari kisah-kisah didalamnya."

Mya mengambil buku itu dari tangan Amy. Ada senyum yang tergambar pada kanvas wajahnya. Amy memperhatikan adiknya sebentar yang mulai membuka satu per satu lembar dalam buku dongeng itu lalu kemudian meninggalkannya.

Dalam buku kumpulan dongeng itu, ada banyak kisah. Ada kisah yang indah tentang pertemuan yang berakhir bahagia. Namun, tak sedikit juga bercerita tentang kesedihan. Ada kisah seorang putri yang ditinggal pergi kekasihnya. Ada lelaki yang memutuskan tak menikah karena patah hati. Ada pasangan yang menderita karena tak bisa bersatu dan masih banyak lagi dongeng yang menurut Mya penuh dengan duka. Lalu tibalah Mya pada kisah "Dua Berlian Dalam Kolam" dan segeralah ia memulai membacanya.

Karena kesalahan yang diperbuat Eross, dua berlian milik Aphrodite jatuh ke bumi. Konon, kedua berlian itu sangat cantik dan merupakan kesayangan Aphrodite. Berlian yang pertama berwana biru, sedangkan yang satunya berwarna merah. Berlian yang berwarna biru ditemukan oleh seorang Kaisar dan kemudian dijadikan perhiasan pada mahkotanya. Berlian yang berwarna merah ditemukan oleh seorang Patih kerajaan dan kemudian dijadikan batu penghias pada sarung pedangnya. 
Mulanya kedua berlian ini dekat dengan pemilik barunya. Hingga kemudian terjadi peperangan di kerajaan itu. Karena kekeliruan sang Kaisar, berlian biru terlepas dari mahkota sang Kaisar. Jatuh menggelinding dan tercemplung ke kolam tak jauh dari kerajaan itu. Hal yang sama terjadi pula pada sang Patih. Karena kesalahannya, berlian merah itu terlepas dari sarung pedangnya saat bertarung dengan para musuh. Berlian itu jatuh menggelinding dan tercemplung ke kolam yang sama. Kedua berlian itu, biru dan merah, bertemu. Keduanya terjatuh ke dasar kolam hingga kegelapan menutupi kilaunya.


Keesokan harinya, Amy menemui adiknya yang tengah duduk-duduk sambil membaca di teras.

"Bagaimana buku yang kuberikan kemarin?," tanya Amy sembari duduk di sisi adiknya.

"Ceritanya bagus-bagus tapi ada juga tragis," jawab Mya.

"Begitulah. Yang penting kita dapat belajar dari pesan moral yang ada dalam buku itu,"Amy mengiyakan.

"Aku suka dengan kisah dua berlian dalam kolam itu, Kak. Betapa tak enaknya terhempas begitu saja dari tempat yang tinggi dan jatuh ke dasar kolam. Tanpa ada yang tahu dan mencari,"ujar Mya.

Amy tersenyum menatap adiknya," Berlian tetaplah berlian meski ia jatuh ke dalam kolam yang dalam sekalipun. Tetap berharga dan tetap akan dicari. Hanya saja belum ada yang menemukan."

"Kapan kira-kira berlian itu ditemukan ya kak? kan sayang terlalu lama dalam kolam," tanya Mya.

Amy mengangkat bahunya, "Tak ada yang tahu, dek. Butuh calon pemilik yang tak kenal putus asa untuk bisa  menemukannya."

"Mungkinkah berlian itu memilih sendiri siapa pemiliknya, kak?," Mya bertanya lagi.

Amy menghela napas dan menjawab pertanyaan adiknya," Entahlah. Sesuatu tidak mungkin hilang dan berpindah tanpa sebab."

"Tapi kan kalau jatuh ke dalam kolam, malah akan membuat berlian ini hilang selamanya, kak," bantah Mya.

Amy menggeleng,"Everything is not lost. Kadang-kadang ia hanya bersembunyi. Ketika ditemukan itulah pertemuan."

Mya mengernyit," Ihh....ribet ah kak."

Amy tertawa. "Misteri tak selamanya tetap menjadi misteri. Pada suatu saat, misteri itu akan terkuak dengan sendirinya. Termasuk siapa yang akan menemukan kedua berlian itu."

Amy dan Mya tertawa bersama. Mereka berdua tahu itu adalah kisah mereka yang tenggelam di dasar kolam kerajaan. Dua berlian yang menunggu ditemukan, untuk menemukan.



Ps : story for the real Amy and Mya on 13th Friday ^^







Life Story

Make a List!

Selasa, April 10, 2012




Aku akan mencoba tersenyum lebih banyak, tertawa lebih sering, dan mengurangi menangis di malam hari.

Aku akan menikmati waktu bersama orang tuaku. Menghormati dan bermanja-manja dengan mereka. Bilamana waktu berputar, akulah penjaga mereka satu-satunya.

Aku akan lebih menghormati orang yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda.

Aku akan lebih menyayangi sahabat-sahabatku dan teman-temanku. Lebih jujur dan menghargai mereka.

Aku akan menjaga pertemanan dengan orang-orang yang telah ada dan membuka diri dalam pertemanan dengan orang-orang yang baru.

Aku tidak akan mengorbankan perasaanku atas nama hubungan baik dengan orang-orang yang cuma mendatangkan kepahitan dalam hidupku. Aku memilih menguburkan mereka.

Aku tidak membenci dia. Aku belajar memperlakukan dia bukan sebagai kekasihku lagi.

Aku akan belajar untuk sabar dan tidak memaksakan kehendak lagi. Aku pernah mengacaukan hidupku karena kedua sifat ini. Aku tidak mau melukai diri lagi.

Aku berdamai dengan diriku dan dengan apa yang sudah kuperbuat.

Aku akan jatuh cinta lagi.

Aku meminta hati yang kuat dan dompet yang tebal pada Tuhan.



And as I try to make my way
To the ordinary world
I will learn to survive
Ordinary World - Duran Duran 

Fotografi

Sahabat Kakiku

Kamis, April 05, 2012

Ini dia sahabat kakiku, tiga sepatu merk crocs yang menjadi alas kaki setiap ke kampus atau kemana saja. Saya suka pakai crocs terutama disaat musim hujan karena gampang dibersihkan dan tidak ribet kalau dipake. Bahannya yang terbuat dari karet terasa ringan saat dipakai. Crocs juga memiliki warna-warna lucu yang bikin kaki jadi imut dan cute. Oiya, saya beli ketiga sepatu ini dari sohib saya Widy yang memang pedagang..hehehe....

Enjoy some photo shoot. Tak ada model, crocs pun jadi.....




























PS : Thanks to Alvidha who introduced me to the "superficial web" ^^

Aku dan Tuhan

Panggilan

Rabu, April 04, 2012




Ketika Tuhan menutup satu pintu, ia membuka sebuah jendela....


Mungkin sulit bagi manusia untuk mengerti rencana Ilahi. Bahwa kita masing-masing terpanggil untuk memenuhi rencana-Nya. Rencana yang seperti apa? Kitab suci menuliskan bahwa Dia membuat segala sesuatu itu baik. Rancangan-Nya penuh dengan damai sejahtera. Kenyataannya, manusia tidak mengerti itu. Ketika kita masing-masing terpanggil dengan rencana-Nya, kita mengeluh. Nabi-nabi besar pun seperti itu. Musa menolak panggilan untuk menuntun Israel keluar dari Mesir karena ia gagap. Daud dan Yeremia juga melakukan hal yang sama karena ia merasa masih muda. Tapi Tuhan tidak pernah salah. Dan kenyataannya, mereka yang tadinya menolak dan mengeluh ini menjadi orang besar dalam sejarah perjalanan manusia.

Saya pernah membaca di sebuah buku, bahwa manusia terlahir dalam bentuk kotak dan akan kembali dalam bentuk bulat. Perjalanan hidup manusia yang berisi rencana-rencana Ilahi yang terjadi dalam hidupnya, pencobaan dalam bentuk kesenangan bahkan duka, airmata dan tawa manusia akan mengikis ke-aku-annya menjadi rata, menjadi bundar. Manusia adalah citra Penciptanya, dan kehadirannya adalah untuk mengikuti dan menemukan Penciptanya.

Dalam masa panggilan-Nya itu, kita akan merasa sangat jatuh. Seperti beban seluruh dunia harus kita panggul dibahu kita. Keadaan nyaman yang sebelumnya kita miliki hilang begitu saja. Apa yang dulunya membuat kita tertawa akhirnya menjadi alasan kuat mengapa kita menangis. Hingga akhirnya ketika segala pergumulah itu menghimpit, yang tersisa adalah penyerahan diri. Melepaskan "aku" adalah perpisahan paling menyakitkan di dunia ini.

Sekarang telah masuk dalam masa sengsara. Memahami arti panggilan dan perutusan adalah sebuah momen yang setiap saat harus direnungi. Setiap detik diisi dengan buah karya Roh yang nyata dalam hidup kita. Bilamana itu terasa berat untuk dilakukan, berarti kita adalah manusia kuat yang sampai harus Iblis turun tangan untuk menghalanginya.


Selamat memasuki masa-masa Sengsara.....

Cerita Lagu

It Ain't Over 'Till It's Over

Minggu, April 01, 2012




by : Lenny Kravitz


Here we are still together
We are one
So much time wasted
Playing games with love

So many tears I've cried
So much pain inside
But baby it ain't over 'til it's over

So many gears we've tried
To keep our love alive
But baby it ain't over 'til it's over

How many times
Did we give up
But we always worked things out
And all my doubts and fears
Kept me wondering
If I'd always be in love

So many tears I've cried
So much pain inside
But baby it ain't over 'til it's over

So many gears we've tried
And kept our love alive
'Cause baby it ain't over 'til it's over



*my song tonight :)

Fotografi

Jas Merah Itu Punya Kekuatan

Minggu, April 01, 2012

 

Saya masih ingat saat Reformasi 98. Saya begitu terpesona dengan mahasiswa berjas Merah yang turun ke jalan. Tanpa sadar, saya menggumam, "saya ingin kayak mereka". Mata kanak-kanakku menggangap mereka keren tanpa mengerti maksud dan tujuan mahasiswa-mahasiswa itu berdemo.

Bertahun-tahun kemudian, setelah mendapat jas Merah itu, saya merasa belum menjadi bagian dari drama tak berkesudahan mengenai mahasiswa dan pergerakan. Hingga kemarin, 29 Maret 2012 saya akhirnya bisa benar-benar menjadi bagian seperti layaknya mahasiswa saat reformasi 98. Mahasiswa Unhas melakukan long march dari puntu 1 sampai fly over. Sebuah aksi damai untuk menolak kenaikan BBM. Tak henti-hentinya kami berteriak-teriak "Hidup Mahasiswa!!!", "Hidup Rakyat!!!", dan " Revolusi!!!". Lagu "Darah Juang"-nya Wijih Tukul juga dinyanyikan berulang-ulang untuk mengiringi long march ini. Ribuan anak Unhas tanpa mengenal fakultas maupun jurusan tumpah dan memerahkan jalan-jalan vital di Makassar. Saya ada di antara mereka dan untuk pertama kalinya merasa pantas menyebut diri mahasiswa. Ini juga keempat kalinya saya bangga memakai almamater ( yang pertama: saat pertama kali dibagikan almamater, kedua: saat Nurani, ketiga: saat dilantik menjadi pengurus Kosmik). Saat orasi, kami para mahasiswa mengucapkan Sumpah Mahasiswa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Namun berbeda saat masih kanak-kanak, dimana saya melihat bahwa mahasiswa yang berdemonstrasi itu keren. Kini saya merasa bahwa beban itu semakin berat. Kami punya utang pada mereka. Turun ke jalan bukan karena ikut-ikutan. Turun ke jalan karena tahu. Tahu karena peduli.




Alvidha a.k.a alstrojo yang juga ikut aksi


beberapa foto yang sempat saya ambil :




miris ya depan papan reklamenya Jamsostek lagi 



Revolusiii !!!


nanti kalau besar kita kayak mereka ya?





...Mereka dirampas haknya 
Tergusur dan lapar 
Bunda relakan darah juang kami, 
Tuk membebaskan rakyat

- Darah Juang