Cerita Lagu

Please, Don't Break My Heart

Senin, Agustus 30, 2010

Malam-malam terinspirasi buat mengarang lagu. Lagu-nya sederhana. Tidak sampai 5 menit liriknya langsung jadi...

" Please, Don't Break My Heart "

Many night i've cried so hard
Thinking how can this happen to me
Why someone come and go in my life
Leave a scar with a beautifull memories

Baby, you come to me like a sunshine
Shining me through the days
Give me spirit but you left me like others
Sunshine become the rain

Please, don't break my heart
'Cause you know how hard i try
To dry this tears and smile again
Just because you know
Please, don't break my heart

( mudah-mudahan bahasa Inggrisnya benar )

Life Story

I'm Not Ready For This..!!!

Selasa, Agustus 24, 2010

Ya Tuhan..
Hari ini saya melihat "hal" yang seharusnya tidak boleh saya lihat. "Hal" yang membuat saya sadar bahwa ternyata saya tidak siap apabila mengalaminya. Padahal "hal" itu juga ingin sekali saya rasakan, bahkan ada dalam setiap mimpi-mimpi merah muda-ku. "Hal" ini juga sering saya saksikan dalam film-film romantis yang membuatku menitikkan air mata. Tapi, setelah melihatnya secara langsung saya malah.....TAKUT !

Ternyata saya cuma kepiting yang melawan dunia
Katak dalam tempurung
Angsa yang tidak bisa terbang
Bagian kecil dari dunia ini
Yang ternyata tidak ada apa-apanya
Cuma burung bangau yang berdiri dengan satu kaki

Saya masih shock...
Sebut saja saya kampungan...
Norak...
Udik...
Tapi, saya betul-betul shock therapy menyaksikan "hal" ini...T.T

Special Moment

"...dan akhirnya kami bersama lagi.."

Sabtu, Agustus 21, 2010


*Tulisan ini didedikasikan buat sahabat saya Erwin yang akhirnya lulus SNMPTN dan masuk ke jurusan Komunikasi, FISIP, Universitas Hasanuddin


"Lulus dimana ko say ?,"tanyaku deg-deg-an
"di Komunikasi...." jawab Erwin
"Oh MY LORD !!!"


Langsung saja kukabarkan berita itu pada Tirta, beberapa teman-teman dekat kami sewaktu sekolah yang juga sama-sama anak Unhas, dan para sahabat baru kami di kampus.
Kedatangan Erwin ke Unhas paling disambut antusias olehku dan Tirta. Kami bertiga sangat dekat. Ditambah Londa juga. Kami berempat Teletubbies yang suka memandangi matahari terbenam dari atas loteng rumah Tirta.

Erwin akhirnya bersama kami lagi, sahabat sejak kami masih akil balik. Dari SMP sampai SMA dan kini kuliah. Tidak akan ada kebosanan mengingat beberapa kali kami sekelas dan kini dia menjadi adik Maba-ku. Keterlambatannya masuk Universitas menyebabkan dia tidak se-angkatan denganku. Kedekatan kami bukan hanya lewat canda tawa, amukan amarah, maupun derai airmata. Namun, lebih daripada itu. Kami "bersaudara".


biarlah gambar yang bercerita...







Kisah Perempuan

Single Ladies dan Pilihan

Kamis, Agustus 12, 2010


" Jika Kamu adalah orang yang luar biasa maka jalan hidupmu pun tidak biasa " ( Meike L.K)


Dalam menjalani kehidupan, manusia harus mengalami jatuh bangun. Jika kamu tidak pernah jatuh maka kamu tidak tahu bagaimana rasanya sakit. Jika kamu tidak pernah merasa sakit bagaimana kamu tahu rasanya bahagia?

Seperti bianglala yang berputar, manusia memiliki siklus hidupnya. Lahir, bertumbuh, menua, dan akhirnya mati. Sama seperti semua makhluk ciptaan lain. Sama seperti segala tumbuhan dan hewan. Lalu apa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan? Bukankah kita sama-sama makhluk hidup. Namun, mengapa hanya manusia yang dikatakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia ?

Manusia memang banyak memiliki perbedaan dengan hewan maupun tumbuhan. Dilihat secara fisik pun tidak mungkin sama. Manusia memiliki akal budi. Memiliki karya, cipta, dan karsa. Rasa estetik dalam mengapresiasi sesuatu. Dan yang terpenting kita memiliki anugerah dari Tuhan yaitu kehendak bebas. Itulah sebabnya mengapa orang-orang sering mengatakan "Hidup itu pilihan..." ada juga yang bilang "Dalam hidup terdapat banyak pilihan" atau lebih ekstrim "Hidup itu adalah pilihan-pilihan.."
Karena pada kenyataannya, hidup yang kita jalani memang dipengaruhi dengan pilihan-pilihan yang kita ambil.

Lalu apa hubungan menjadi Single Ladies dengan pilihan-pilihan ini atau bahkan hidup itu sendiri ?

Perempuan selalu punya "daftar pencapaian" dalam hidupnya. Kita punya banyak impian kan? Sejak kecil pun kita dinina-bobokan dengan dongeng-dongeng merah muda yang manis. Dongeng-dongeng yang tanpa sengaja mempengaruhi pemikiran kita. Perempuan punya "list" khusus selain ambisi dan cita-citanya untuk menjadi orang yang sukses atau mapan. Dan yang menempati posisi "kadang menjadi prioritas, kadang juga tidak" tetapi selalu ada yaitu masalah pasangan hidup.

Saya banyak menemui perempuan-perempuan cerdas, sukses, dan mandiri di luar sana. Ada yang memiliki jabatan penting dalam suatu instansi atau bahkan peranan penting dalam sebuah organisasi. Mereka selalu terlihat "strong" dan elegan. Sayangnya, bisa dihitung dengan jari yang sudah menemukan pasangan hidupnya. Mereka tercipta menjadi independent woman. Apakah itu terjadi karena sudah ditakdirkan demikian? Tidak juga. Itu tergantung pada pilihan yang mereka ambil. Mereka punya pilihan untuk menerima dan menolak. Ada yang akhirnya bersanding. Di lain sisi, ada yang masih menunggu dengan kesabaran yang terus diuji.

Karena saya masih kuliah, saya lalu mengambil contoh dari kehidupan saya dan orang-orang disekitar saya. Urusan percintaan ini memang terdengar remeh-temeh. Tapi pengaruhnya besar. Seperti nila yang bisa merusak susu sebelanga.

Jangan menyepelekan masalah hati. Masalah hati bisa mempengaruhi seseorang di masa depan. Jangan juga tenggelam dalam masalah hati karena bisa saja menghambat untuk maju dan bergerak.

lalu apa yang harus dilakukan bagi para Single Ladies ?
Semua itu tergantung pada pilihan yang ada di depan mata kita. Ada yang mendekat namun yang diingankan menjauh. Rumit juga jika seperti itu dan sampai sekarang saya masih mencari tahu jawabannya. Karena ternyata pilihan-pilihan itu juga tidak mudah untuk dipilih.

Jika kau ingin seperti perempuan kebanyakan yang hidupnya dihantui ketakutan dan kekhawatiran akan percintaan, kau dengan mudah bisa menerima siapa pun yang datang. Jika Kau ingin mendapatkan yang terbaik maka jangan berharap pada apa yang ada. Bukan memasang standar terlalu tinggi tentunya. Tetapi, lebih berserah kepada-Nya. Karena Dia lebih tahu yang terbaik dan sudah merencanakan sesuai waktunya. Itu semua tergantung pada pilihan yang diambil. Bukankah kita makhluk yang memiliki kehendak yang bebas ?




" Jika aku adalah tanah liat, lalu hendak dijadikan asbak, tentu berbeda dengan jika aku hendak dijadikan sebuah patung besar yang mau dipajang di istana raja. Proses yang akan aku lewati lebih sulit, lebih panjang, dan lebih menyakitkan. Hanya setelah aku "jadi" aku akan mengerti betapa jenius rencana-Nya untukku ( Kuning - Agnes Jessica, hal 506 )

Special Moment

Jazz at Fort Rotterdam

Senin, Agustus 02, 2010




"Jazz itu musik yang memiliki makna yang dalam dan eksklusif, membuat yang mendengarkan merasa "kaya" ...." ( Meike Lusye Karolus )


Saya bukan hanya pecinta musik jazz. Saya menyukai semua jenis musik yang ada. Saya lebih suka menyebut diri saya Pecinta Musik yang Universal ketimbang melabelkan diri sebagai anak pop, anak metal, anak Hip Hop, dan anak-anak lainnya. Rasanya seperti mengkungkungkan diri dengan batasan dalam musik. Padahal musik sama sekali tidak memiliki batasan. Saya menyukai musik karena musik adalah alat pemersatu yang universal. Maka, jangan heran banyak lagu maupun jenis musik yang saya ketahui. Musik sangat beragam jenisnya. Entah dari era abad pertengahan dengan barok dan rokoko (klasik) atau masuk musik blues, rock'n roll, heavy metal, jazz, r & b, pop, dangdut, etnik, techno, dan masih buanyakkk lagi jenis musik yang ada di dunia ini. Semua menjadi satu sebagai sebuah "bahasa" untuk menyatukan orang-orang yang berbeda latar belakang. Dan ketika ada kesempatan untuk menonton salah satu jenis musik yang dibawakan dengan indah oleh para musisi tanah air, saya tidak segan-segan menggunakannya dengan baik.

Jazz at Fort Rotterdam adalah salah satu event yang sekiranya sudah hampir diadakan setiap tahun. Baru tahun ini saya menyempatkan untuk nonton walaupun pada awalnya dihantui kepastian jadi tidaknya. Acara ini sudah dimulai sejak Sabtu, 31 Juli 2010 - Minggu, 1 Agustus 2010 kemarin. Saya datang untuk menikmati jazz-nya di hari kedua bersama teman saya Zainul, kami pun tiba di sana sekitar pukul delapan. Bertepatan dengan penampilan Dwiki Darmawan, Dira Sugandhi,dkk. Di Jazz at Rotterdam juga di galang dukungan untuk memilih Pulau Komodo sebagai 7 dari Keajaiban Dunia. Untuk itu, performance dari Dwiki Darmawan, Dira Sugandhi, dan Om Flores (lupa namanya siapa) menyanyikan lagu-lagu daerah Flores dan sebagai orang Flores saya bangga mendengarkannya.

Lanjut kemudian penampilan dari band-band jazz lokal. Ada beberapa band yang sebagian personilnya saya kenal sebagai teman-teman saya di Gereja. Kemudian lanjut penampilan dari Nikita Dompas, Wong Aksan, dan Andien. Setelah itu ditutup oleh Barry Likumahua and Project. Penampilan mereka sangat awesome. Segudang pujian untuk mereka. Terima Kasih buat Kak Rahe dan Kak Andi sehingga saya bisa nonton dengan puas di area khusus wartawan. Pas di bawah panggung lagi. hihihi....

Oiya, ini ada foto yang sempat saya ambil menggunakan kameranya kak Rahe..


Aksan Sjuman a.k.a Wong Aksan, idola saya dari masih balita...




Nikita Dompas



Andien