Pistol dan Mawar

Selasa, Januari 25, 2011

" Reminds me of childhood memories. Where everything was as fresh as the bright blue sky..."( Sweet Child O'Mine - Guns'N Roses )

Ada dua alasan mengapa orang menyukai sesuatu, pertama "apa" dan kedua "siapa". Salah seorang senior saya ada yang begitu menyukai lagu-lagunya The Beatles. Ketika saya tanya mengapa ia suka The Beatles, dia menjawab karena lagu-lagu The Beatles mengingatkan dia pada ayahnya. Jawabannya merepresentasikan alasan "siapa" ia menyukai sesuatu.

Saya? Ya, dalam kasus ini saya memilih alasan yang pertama.
Hampir semua musisi dari zaman batu sampai zaman millenium saya suka, dalam maupun luar negeri. Tapi cuma Guns'N Roses yang menjadi penghubung dengan masa kecil saya. Sekitar tahun 90-an, beberapa saudara sepupu saya yang kala itu sudah remaja menghiasi kamarnya dengan grafiti logo milik band heavy metal, Guns'N Roses. Lagu-lagunya mereka putar tiap hari sehingga saya yang kala itu dititipkan di rumahnya mengenal band yang masa jayanya di era akhir 80-an hingga awal 90-an ini. Dekker-dekker, pos ronda, restaurant, bahkan tempat latihan band pun banyak yang memakai gambar maupun logo dari band ini untuk dipajang. Saya pun berpikir pastilah band ini berjaya, karena segala atribut yang melekat padanya dikenakan hampir semua orang di era itu.

Guns'N Roses didirikan oleh seorang pria yang pernah mengalami trauma masa kecil sehingga membuatnya kadang mengalami gangguan kepribadian bernama William Bailey Rose atau W. Axl Rose. Kita mengenalnya sebagai Axl Rose, sang pioner dalam Guns'N Roses. Axl mendirikan band ini bersama Izzy Stradlin yang membawa temannya bernama Tracii Guns, dari situlah asal nama Guns'N Roses. Namun, band ini tidak bertahan lama.

Nasib baik memang menimpa Axl. Ia dan Izzy beberapa kali membongkar pasang pemain dalam band ini. Hingga akhirnya keputusan final jatuh pada Duff McKangan, Steven Adler, dan Saul Hudson, seorang Keith Richard dimata Axl yang lebih populer dengan nama Slash.

Guns' N Roses formasi awal, kiri-kanan : Izzy Stradlin ( gitar ), Duff McKangan ( bass ), Axl Rose ( vokal ), Steven Adler ( drum ), dan Slash ( gitar )


Banyak band rock'n roll yang hebat. Tetapi yang menjadi legenda hanya sedikit dan Gun's N Roses adalah salah satu yang beruntung itu. GNR bukan hanya berkualitas dalam permainan musik saja tetapi juga dalam kekuatan lirik-lirik lagunya yang kebanyakan ditulis oleh Axl. Mereka menyatukan antara emosi dan perasaan dengan melodi dalam lagu-lagunya yang sampai sekarang tetap abadi dan selalu di cover ulang. Lagu-lagu seperti Welcome To The Jungle, Sweet Child O'Mine, Paradise City, November Rain, Knockin On Heaven's Door, Don't Cry, Patince, dan Since I Don't Have You pasti familiar di telinga kita. Kekuatan Guns' N Roses bukan cuma terletak pada musikalitasnya saja. Masing-masing personelnya memiliki power sendiri sehingga walaupun mereka terpisah mereka tetap berjaya. Axl Rose dengan ciri khas bandana di kepala dan rambut gondrongnya, selalu ditiru oleh band-band yang lahir belakangan. Gaya menyanyi Axl pun demikian. Ia memiliki 6 jenis suara yang bisa ia keluarkan bergantian sesukanya dan tergantung suasana hatinya. Slash adalah salah satu gitaris paling berpengaruh di dunia dengan ciri khas topi panjang dan rambut kribonya. Duff adalah basiss yang manis dan selalu diingat. Steven adalah drummer yang eksentrik dan Izzy adalah gitaris yang memiliki gayanya sendiri. Selain itu, sumbangan Guns'N Roses terletak pada kontribusi mereka dalam dunia desain visual. Gambar logo band dan sampul album-albumnya adalah bentuk cita rasa mereka yang tinggi pada seni. Sebuah desain yang sampai sekarang menjadi simbol mereka dan label bagi para penggemarnya di dunia.

Saya ingat ketika saya kelas 2 SMP dan begitu rindu dengan masa-masa kecil saya. Saya langsung mencari lagu-lagu GNR, menonton video klipnya, dan memajang poster mereka di kamar. Hampir satu sekolah tahu saya nge-fans dengan band ini. Teman-teman saya bahkan membelikan album mp3-nya dan mencarikan gambar GNR di internet.

poster bergambar "Axl Rose" di kamar saya dulu. Pernah membuat Daddy saya shock waktu mau pompa nyamuk. Poster itu besaaaarrr sekali dan lihat sendiri gambarnya kayak gimana...hehe :DD

Saya dan baju kaos Guns'N Roses


Satu-satunya baju kaos band yang saya miliki hanya gambar band Guns'N Roses. Walaupun sekarang band ini banyak ditinggalkan personilnya hingga menyisakan Axl Rose seorang dari formasi awal, band ini tetap dinanti oleh para penggemarnya. Ia boleh dilupakan, ia boleh saja pudar. Tapi Guns'N Roses adalah Legenda hidup yang belum padam. Ia belum mati selama Axl Rose masih hidup dan berkarya. Dan di atas segalanya itu yang paling penting, Guns'N Roses adalah band favorit saya yang mampu membuat saya histeris walau hanya melihat logonya di baju orang lain.



You Might Also Like

3 comments

  1. ganti mi saja nama blogmu, jadi Pistol Meike.. terus dibawahnya ko tulis "karena tembakanku tepat sasaran ke hatimu"

    BalasHapus
  2. hihihihi....

    itu mah cocok jadi program TV acara gombalmu mbak...nanti kita bikin di TVCOM..:DD

    BalasHapus
  3. bagus banget ceritanya . kebetulan aku juga pengggemar Guns n Roses :) salam kenal

    BalasHapus