Tulus dan Setia

Jumat, Januari 07, 2011

Di zaman sekarang rupanya susah menemukan orang yang dapat tulus dan setia. Tulus dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawab, tulus dalam mencintai, tulus dalam berdedikasi. Begitu juga dengan setia. Bahkan untuk hal-hal yang kecil pun, kesetiaan seperti harga yang tak bisa dijangkau oleh pribadi kita. Padahal, tidak ada ruginya jika seseorang tulus dan setia. Tidak ada.

Mungkin dunia sering tidak adil bagi orang-orang yang tulus dan setia. Tapi, kita punya sang Causa Prima yang akan menurunkan hak kita seperti siang dan menjaga keluar masuk kita. " Jika dunia membenci-mu, maka ingatlah bahwa ia lebih dahulu membenci Aku..."


Ketika Allah membebaskan kira-kira 2 juta kaum Israel dari perbudakan di tanah Mesir, hanya 2 orang saja yang diperkenankan Tuhan untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Bahkan Musa pun tidak diperkenankan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Salah satu orang yang beruntung itu adalah Yosua. Yosua-lah yang menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel. Dan tebak siapa Yosua? Ia adalah hamba yang selalu tulus dan setia mengikuti Musa. Perlu dicatat lagi, sisa dari bangsa Israel dari dulu sampai sekarang masih berperang untuk bisa menduduki Palestina. Dan jika nama-mu menjadi judul kitab dalam Perjanjian Lama atau Baru, maka pasti kau adalah orang hebat yang tak sebanding dengan Thomas Alfa Edison ataupun Albert Einstein.

You Might Also Like

0 comments