Day 9 : Mari Kita Olahraga!

Minggu, April 10, 2022

Sudah tiga hari belakangan ini saya memantapkan diri untuk berolahraga. Kalau orang lain berolahraga untuk hidup sehat, saya berolahraga supaya bisa makan lagi hehehe. 

Bercandaaaa! Jadi ceritanya, berat badan saya naik drastis disebabkan beratnya beban salib yang membuat beta lari ke makanan. Abis makan langsung tidur kayak ular, jadinya kurang gerak kan. Akibatnya, badan saya menjadi tidak seimbang seperti badan Pikachu: gede di atas, tapi kakinya mungil. Tubuh mengirimkan informasi itu melalui lutut yang mulai ngilu-ngilu pertanda tidak kuat menumpu badan saya. Begitulah...apa boleh buat. Biar kita tetap kuat menjalani derita hidup ini, mari kita barengi dengan berdoa dan berolahraga. 

Awalnya, saya memulai acara olahraga ini dengan niat dulu. Kumpul niatnya sekitar dua bulan. Lalu mikir dulu mau memilih olahraga apa. Tidak ada proses instan dalam berolahraga. Tapi, kita bisa memilih yang mana yang nyaman. Mau lari, malas karena medannya gak oke. Mau ke gym mahal. Ya, udah goler-goler di tempat tidur dulu sambil ngemil kue taiyaki dan nonton Netflix. 

Lalu, saya ingat akan sepeda statis peninggalan Eyang yang tidak terpakai. Dulu Eyang membeli sepeda statis itu untuk melatih gerakan persendiannya pasca kena serangan stroke. Setelah googling khasiat naik sepeda statis, ternyata cocok dengan kebutuhan saya. Kenapa tidak naik sepeda beneran? karena saya tidak berani naik sepeda di jalan yang ramai, buta arah, dan tidak punya sepedanya juga.

Bagaikan marmut yang berlari di roda yang tidak bergerak, begitulah saya dengan sepeda statis ini. Cara olahraganya biasa saja sih. 10 menit dulu untuk 2 hari. Lalu nanti naik jadi 15 menit. Nanti naik lagi 20 menit begitu seterusnya sampai saya sanggup sepedaan 30 menit x dua kali sehari pagi dan sore. Kedengarannya gampang ya naik sepeda statis doang. Tapi, gengs, 10 menit itu rasanya kayak lamaaaaa banget. Apalagi kalau beban kayunya ditambah. Beneran sama aja kayak lari deh. Keringatan juga kita. 

Supaya saya tidak bosan dan merasa proses ini berat, saya membutuhkan distraksi supaya saya tidak fokus ke waktu. Caranya dengan mendengarkan lagu atau kalau tidak sambil nonton film. Lumayanlah bisa membantu meski kadang mengeluh juga, "Hahh...udah capek begini ternyata baru 4 menit?"

Kalau orang lain olahraga menggunakan lagu-lagu yang upbeat dan ceria, saya kebalikannya. Saya menggunakan lagu-lagu cinta yang sedih-sedih manja. Kayak tadi nih sepedaan diiringi lagunya Vierra dan Stinky hahahaha. Sebenarnya sih ini pereferensi saja gess. Kebetulan saya kalau terhanyut melankolia jadi suka lupa sama waktu. Kan tujuan saya memang mengalihkan diri dari waktu biar bisa enjoy sama olahraganya dan bukan pada hasil olahraganya. Yang penting konsisten! Eaaaaa. 

Udah dulu ya, selamat Minggu Palma dan salam olahraga!

You Might Also Like

0 comments