Surat Cinta Yang Tak Dikirimkan

Minggu, Juli 07, 2013

*google*



Selamat ulang tahun, selamat menikmati usia akhir 20-anmu. 

Kau tahu Thomas Alva Edison menemukan 999 cara untuk menciptakan lampu pijar sebelum cara ke-1000 yang dilakukannya berhasil. Coba bayangkan kalau dia berhenti pada percobaan kedua,ketiga, atau mungkin ke-476, dunia ini pasti bagaikan pohon natal tanpa hiasan. Aku berharap suatu saat bisa meneladani kegigihan Thomas Alva Edison.

Ide surat-menyurat itu datang karena aku tahu kita berbagi bulan lahir yang sama. Kita hanya berbeda 9 hari dan 7 tahun. Aku tahu persoalan umur sensitif bagimu. Tapi bukankah Celine Dion dan suaminya berbeda puluhan tahun begitupun Soekarno dengan Ibu Dewi? Maka jangan salahkan aku jika berharap ada surat untukku suatu hari nanti. 

Lalu saat itu pun datang. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menyadari bahwa sudah cukup bagiku untuk mempertahankan hubungan yang ganjil ini. Butuh waktu untuk mencerna dan membaca dengan seksama tanda-tanda yang kau berikan bahwa komunikasi itu hanya semu. Aku gagal menciptakan lampu pijar di hatimu yang mampu melihatku lebih dari sekedar yang kau tahu. Tapi aku tetap berdoa semoga akan ada yang berhasil menciptakannya sehingga kau mampu melihat dalam kegelapan. 

Akhirnya di hari 359 aku memutuskan tak akan meneruskan hubungan yang ganjil ini. Aku memutuskan tidak akan membuatmu tak nyaman. Aku tak akan mengganggumu lagi. Bukan...bukan karena aku merasa tak pantas untukmu ataupun sebaliknya. Bukan karena perbedaan yang mencolok di antara kita atau karena aku menyerah dengan tidak menciptakan lampu pijar dengan cara ke-1001. Itu semua aku lakukan karena aku sampai pada pengertian bahwa cara terbaik untuk mencintai adalah dengan membebaskan, cara terbaik untuk memiliki adalah dengan melepaskan. 

Karena aku kini mengerti untuk tidak menahan seseorang yang tidak ingin berada di sampingku. 



Yang cuma mampu memandang punggungmu dari kejauhan,


Sarah

You Might Also Like

4 comments