What a Girl Wants

Minggu, Juni 10, 2012



"The truth is sometimes things aren't exactly what you always imagined... they're even better!"
( Daphne Reynolds, What a Girl Wants)


What a Girl Wants adalah salah satu film drama favorit saya sejak masa remaja. Cerita yang menyentuh, casting pemeran yang pas, pengambilan gambar yang manis, dan tentunya soundtrack film yang bagus membuat saya tidak pernah bosan menonton film ini. What a Girl Wants mungkin adalah satu-satunya film hollywood yang membuat saya menangis setiap kali menontonnya. Meski bukan kategori film berat dan masuk Oscar, namun film yang bertemakan keluarga dan cinta ini selalu mampu untuk menghibur.

What a Girl Wants bercerita mengenai kehidupan Daphne Reynolds (Amanda Bynes) yang tinggal berdua dengan ibunya, Libby Reynolds (Kelly Preston) seorang musisi yang seringpula menjadi wedding's singer. Sejak kecil, Daphne sangat merindukan figur ayah dalam hidupnya. Beberapa scene yang memperlihatkan kerinduan Daphne di film ini mampu menghadirkan perasaan melankolis. Waktu pun terus berlalu, saat Daphne berulang tahun yang ke-15, ia memutuskan untuk mencari ayahnya. Ia pun menelusuri ayahnya yang ternyata seorang bangsawan Inggris. Dengan bekal foto ayahnya dan cerita cinta ayah dan ibunya, Daphne pun bertualang ke Inggris.

Sesampai di Inggris, Daphne menghadapi kenyataan lain. Ayahnya, Lord Henry Dashwood (Colin Firth) adalah seorang bangsawan yang tengah mencalonkan diri untuk menjadi Perdana Menteri. Di satu sisi, ia juga telah bertunangan dengan Glynnis Payne (Anna Chancellor ) yang memiliki putri dari perkawinan sebelumnya, Clarissa Payne ( Christina Cole). Kehadiran Daphne yang tiba-tiba di hidup Henry telah merubah Henry secara total. Tidak hanya mengembalikan "Henry" yang dulu, namun ternyata dapat mempengaruhi status politik Henry dan mengancam keberadaan Glynnis dan Clarissa. Glynnis dan Clarissa yang dibantu ayah Glynnis, Alistair Payne (Jonathan Pryce) yang juga penasehat di keluarga Dashwood, berusaha untuk menyingkirkan Daphne. Namun, Daphne tidak sendirian di Inggris. Ia senantiasa dibantu oleh Ian Wallace ( Oliver James) lelaki yang kemudian membuatnya jatuh cinta dan neneknya Lady Jocelyn Dashwood ( Eileen Atkins) yang merasa bersalah karena pernah memisahkan Henry dan Libby dulu. Akankah Daphne menyatukan ayah dan ibunya serta hidup bahagia di istana Dashwood yang mewah? You better watch this movie..hehehe..

Jika menilik lebih jauh What a Girl Wants memang mengangkat hubungan ayah dan anak perempuannya. Selain itu kisah cinta beda kasta antara bangsawan dan rakyat jelata juga menghiasi film yang diproduksi di tahun 2003 ini. Tak luput juga kisah cinta ala remaja yang dialami Daphne dan Ian. Saya salut sama music director-nya yang mampu menghadirkan rasa sentimentil ketika menonton setiap adegan dengan backsound lagu-lagu romantis yang menyentuh. Celine Dion dengan Because You Loved Me, Rod Stewart dengan Have I Told You Lately That I Love You, The Way You Look Tonight dari Tony Bennet, dan What a Wonderfull World dari Louise Armstrong. Adapula lagu-lagu baru seperti Half Life-nya Duncan Sheik, What's Your Flava-nya Craig David, Good Life dari Leslie Mills, dan Kiss Kiss dari Holly Valance. Beberapa lagu dari soundtrack di film ini juga dinyanyikan oleh pemerannya seperti Oliver James dan Kelly Preston.

Saya juga suka beberapa quotes dari film ini. Seperti saat Ian bertanya," Why are trying so hard to fit in when you are born to stand out?"  kepada Daphne yang berusaha keras untuk bersikap selayaknya putri. Atau ketika adegan sentimentil saat Henry datang dan mencari Daphne dan Daphne berkata,"Every year I would wish if that I was good enough you would come and find me." 
Film ini masuk kategori everlasting movie yang tidak akan membosankan meskipun ditonton berulang kali. Sebuah tontonan yang pas untuk menemani waktu liburan.

Video dibawah ini adalah salah satu scene favorit saya dari film What s Girl Wants. Adegan ini selalu sukses bikin saya nangis *ihiks.... check this out!





You Might Also Like

0 comments