Selamat Ulang Tahun, Sari....

Senin, Juni 04, 2012



Namanya Nurmala Sari Amri. Kami seangkatan memanggilnya Sari atau Mala. Belakangan julukan ciba alias cilaka bawa menempel padanya. Julukan itu tak lahir begitu saja. Sari adalah satu dari sedikit orang yang memiliki keistimewaan dalam mengeluarkan kalimat. Sebuah kalimat dari Sari bisa setajam pedang atau menjadi sepotong cake yang enak.

Hari ini dia berulang tahun. Maka saya ingin membungkuskan doa dan harapan untuk kebahagiaan hidupnya. Sari temanku yang penuh kejutan. Dibalik pembawaannya yang tenang dia menyimpan pribadi yang membuatku takjub. Awal masuk kuliah, saya dan Sari memang tidak terlalu dekat. Barulah saat mendekati semester 4 dan terlebih sekarang saat satu prodi dengannya, Sari menjadi sosok yang berbeda dimataku. Erbon salah satu temanku pernah bilang begini, " Sari itu sebenarnya seperti kau, hanya saja dia introvert." Beberapa peristiwa berikutnya membuatku akhirnya bisa berinteraksi secara intens dengannya.

Setelah mengenal Sari lebih jauh, saya masih tidak mengerti dengan perkataan Erbon waktu itu. Menurut saya, kami jelas berbeda. Kesamaan kami yang kutahu karena senang mendengarkan lagu-lagu lawas meski ke-update-tannya terhadapa lagu-lagu baru juga hampir mengalahkan radio anak gaul. Saya dan Sary juga nyambung, cenderung satu pendapat jika melihat persoalan. Sayangnya, saya sama sekali tidak mewarisi ketenangan Sari  yang elegan. Ketenangannya yang luar biasa itu ingin kuteladani. Ia bisa menyimpan banyak emosi tanpa membiarkan kita tahu isi hatinya. Saya tidak pernah mendapatinya menjadi sosok yang tidak keruan. Ia selalu mampu menutupi peperangan batinnya dengan diam-nya yang total. Hanya dari mata dan suaranya saya tahu, kadang-kadang dia tidak baik-baik saja.  Sari, jika kamu mengenalnya lebih dekat juga ekspresif. Ia seperti penyu. Jika merasa asing akan bersembunyi  dalam cangkangnya. Namun jika sudah akrab, dia akan keluar dan menujukkan kehebatannya.

Satu hal yang kukagumi dari Sari adalah dia selalu mampu menjadi pendengar yang baik. Keistimewaan yang jarang kita miliki. Hampir semua orang menjadi pelanggan konseling "curhat" dengan Sari. Sari mampu memberikan solusi atau sekedar hadir untuk menguatkan teman-temannya yang memang terkena kegalauan akut. Sari jarang mengeluarkan pendapatnya di muka umum. Pendapat Sari hanya terekam ketika kami cuma ngobrol-ngobrol biasa. Menurutku, Sari harus berubah. Saya tahu untuk mengeluarkan tajinya, Sari harus berada dalam kenyamanan. Jika tidak, ia seperti tertahan. Ingin berontak namun tidak bisa. Kelak, Sari harus meneladani sifat penyu yang bisa beradaptasi dimanapun ia berada. Hidup di darat maupun di air. Kenyamanan tidak selamanya tercipta untuk kita. Kitalah yang harus menciptakan kenyamanan itu.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Sari. Selama menghadapi "saat-saat biru" kemarin, Sari selalu hadir untuk saya. Mendengarkan keluh kesah saya, menyaksikan airmata saya, dan memberi pelukan ketika saya begitu terpukul dengan kenyataan-kenyataan yang menerkam. Sari seperti ibu peri dan kata-katanya yang sederhana adalah tongkat sihir untuk mengembalikan sinar dari teman-temannya yang kadang redup.

Sari adalah penyeimbang. Ketika keributan di antara kami tidak terkontrol, Sari adalah skak mat yang menutup setiap mulut.








Selamat Ulang Tahun, Sari....
semoga kamu selalu berbahagia
Tuhan memberkati





You Might Also Like

3 comments

  1. Kenapa fotomu yang lebih dominan? -_____- Hahaha, selamat ulang tahun buat sari!

    BalasHapus
  2. Cilaka bawa, Mei ! Bawa dlm bhs Makassar artinya mulut :p

    BalasHapus
  3. Kak Iqko : Sari bilang," terima kasih kak Iqko..." ----hehhee, ini ji foto-ku yang beres sama Sari...hahaa...

    Widy : thanks correction-nya dear. Sudah mi saya rubah, maklum bule belum lancar bahasa makassarnya *kemudian ditimpuk widy*

    BalasHapus