Mau Dong Di-Imprint...

Sabtu, Juni 09, 2012



Seorang teman baik bertanya kepada saya pada suatu petang yang romantis. "Kalau kamu memiliki kesempatan untuk terimprint dengan seseorang, siapa yang akan kamu pilih?". Pertanyaan teman saya ini langsung membuat galau. Cukup lama saya berpikir sebelum nama-nama seperti Leonardo DiCaprio, Keanu Reeves, Jhonny Deep, Ryan Gosling, Restu Sinaga, Oka Antara, sampai Winky Wiryawan meluncur dari mulut saya. "Aduh, Mei....cuma boleh satu," teman saya mengoreksi. Saya mengernyit," Kenapa begitu? Saya kan maunya banyak," lalu kembaliah saya bergelut dengan khayalan memikirkan sosok-sosok yang diimpikan untuk berjodoh dengan saya.

Saya bukan pengikut setia serial saga Twilight, namun karena tuntutan pergaulan yang harus update segala hal yang sedang in, maka saya pun mengikuti perkembangannya meski agak lambat. Dalam saga Twilight, imprint berarti terkoneksi, ditakdirkan, atau berjodoh dengan seseorang. Imprinisasi hanya dialami oleh manusia serigala. Siapapun yang terimprint dengannya akan menjadi junjungan hatinya sampai mati. Konon, sebenarnya jika seseorang terimprint, dia tidak perlu harus menikah dengan yang "dimprini" . Namun, dengan menjadi penjaga yang selalu bisa diandalkan dan melindungi si "yang terimprint" niscaya akan membuat mereka tetap satu dalam benang jodoh itu. 

Meski konsep imprint tidak berlaku di realitas saya, tapi untuk menemukan satu nama yang bakalan menjadi pasangan jiwa dan mendampingi saya seumur hidup ternyata cukup sulit. Saya juga tidak mau bernasib seperti Leah yang harus berpisah dengan Sam  karena Sam terimprint dengan Emily, membuat Leah patah hati dan tidak bisa apa-apa. Karena jika sekali seseorang terimprint, mereka tidak bisa melepaskan diri alias tidak bisa berpaling. Jadi bayangkan kamu pacaran dengan seseorang sudah sekian lama dan tiba-tiba pacar kamu itu berjodohnya dengan orang lain. Maka, wajar saja jika Leah ingin sekali keluar dari komunitas manusia serigala itu. 

"Jadi siapa, Mei?," teman saya masih menunggu.

Sambil menghela napas, saya menjawab pertanyaan teman saya itu. "Dia. Saya maunya terimprint dengan Dia," jawab saya mantap.

Teman saya memandang penasaran, " Dia siapa?," tanyanya lagi.

"Dia yang dipilihkan untuk saya nanti. Seseorang yang terimprint dengan saya. Kan gak lucu dia terimprint sama saya tapi saya tidak mau," senyum saya mengembang.

"Yeee....kalau sudah terimprint mah  kamu juga suka-suka aja atuh...," gerutu teman saya.

"Salah situ, masa bolehnya terimprint dengan satu orang? saya maunya banyak. Biar banyak yang sayang dan melindungi saya," jawab saya seraya terkekeh.

"Kalau begitu juga semua orang mau," teman saya lantas ikutan tertawa.

Sore itu suasana jadi berubah. Persoalan berjodoh dengan siapa, menikah dengan siapa, hidup dengan siapa adalah misteri yang belum terpecahkan. Ada kekuatan yang lebih besar yang telah mengatur semuanya. Tak ada yang tahu mengapa harus Jacob yang terimprint dengan Reneesme ketimbang dengan ibunya, Bella. Atau betapa tidak adilnya memisahkan Leah dan Sam dengan menghadirkan Emily yang terimprint dengan Sam. Kadang-kadang fenomena itu terjadi, menyebabkan kita bertanya-tanya, kita-kah yang memilih jodoh sendiri atau kita-lah yang dipilihkan dengan jodoh itu. 

Apapun itu, seperti bersatunya Edward dan Bella untuk menghadirkan jodoh bagi Jacob, saya harap sebuah perpisahan adalah awal yang baru bagi semua pihak. Mungkin benar bila kadang-kadang untuk sampai ke tujuan, seseorang harus punya jalan. Dan siapapun yang menjadi "jalan" harus siap untuk berkorban. 

You Might Also Like

1 comments

  1. Setuju deh kamu ^^
    Tapi jika diberikan pilihan saya mau dong di imprint Siwon atau James Franco >.<

    BalasHapus