ABBA, dari Ibu Turun Ke Anak Perempuannya

Minggu, Mei 06, 2012

ABBA


Mami adalah orang pertama yang memperdengarkan lagu-lagu ABBA kepada saya sejak masih kecil. Mulai dari lagu Fernando, Dancing Queen, Chiquitita, sampai I Have A Dream yang kemudian dipopulerkan kembali oleh Westlife sehingga lagu itu kembali ngetop. Seperti warisan yang diturunkan ke pewarisnya, Mami ingin saya mengenal masa-masa ketika ia bertumbuh dari remaja hingga menjadi perempuan dewasa. Bagaimanapun saya-lah anak perempuannya satu-satunya. Lagu-lagu itu dipercaya sebagai mesin waktu dan ketika saya mendengarkan lagu-lagu ABBA, saya seperti tertarik ke masa ketika Mami masih jadi ABG.

ABBA adalah kelompok musik asal Swedia yang beranggotakan empat orang. Mereka adalah Benny Andersson, Björn Ulvaeus, Agnetha Fältskog, dan Anni-Frid Lyngstad. Nama ABBA sendiri berasal dari akronim nama keempat personilnya yang ternyata masing-masing sepasang suami istri. Kecuali Anni dan Benny yang kemudian bercerai. Terlepas dari kehidupan masing-masing personilnya ataupun memori yang disimpan Mami, saya benar-benar suka dengan lagu-lagu dari ABBA. ABBA sukses mencampur berbagai genre ke dalam musiknya. Mulai dari  pop, disco, sampai rock sehingga lagu-lagu ABBA tak menjadi sekedar easy listening namun juga kaya akan emosi yang dihadirkan oleh mereka. Lirik-lirik lagunya seperti kumpulan cerita yang kemudian disatukan dengan musik. Mendengarkan lagu-lagu ABBA sama dengan membaca kisah dalam bentuk musikal.

Cobalah anda dengarkan lagu-lagu milik ABBA seperti  Mamamia, Honey Honey, If It Wasn't The Nights, Hasta Manana, Thank You For The Music, Head Over Heels, Gimme Gimme Gimme, Our Last Summer, S.O.S, Slipping Through My Fingers, The Winner Takes It All, Take A Chance On Me, Waterloo, Super Trooper, dan Nina Pretty Ballerina. Rasakan baik-baik antara lirik dan musik seperti kumpulan kisah yang bernada. Tak perlu lirik puitis untuk membuat kita melayang, ABBA membuktikan dengan lirik-liriknya yang jujur justru malah langsung nancep di hati, sehingga tanpa sadar kita akan bergumam, " Ini lagu kok gue banget ya?"

Saya selalu menikmati moment dimana saya mendengarkan lagu-lagu ABBA. Kadang-kadang sebuah lagu ingin membuat saya bergoyang namun lagu yang lain membuat saya terharu. Emosi yang dihantarkan melalui lagu-lagu inilah yang saya sukai. Ingin senang, marah, terharu, atau galau, ABBA selalu mampu jadi soundtrack yang pas. Meskipun saya tak hidup di masa kejayaan mereka di era 70-an, tapi saya yakin (yang diperkuat cerita Mami) lagu-lagu ABBA adalah lagu andalan ketika mereka berpesta maupun galau dimasa itu.




You Might Also Like

8 comments

  1. postingan2nya sangat bagus, menarik dan bermanfaat,,terus menulis,,karena dengan menulis kita bisa mengembangkan imajinasi kita dan menjadikan kita lebih kretaif..serta kadang bisa menghibur orang lain.. ^_^

    salam kenal
    kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
    folloback juga ya buat nambah temen sesama blooger,,tukeran link juga boleh,,makasih..^_^

    BalasHapus
  2. Saya paling ingat lagunya yang Dancing Queen :) Andi’ ku juga sering mendengar lagunya ABBA

    BalasHapus
  3. aku suka yang Fernando malah bukan Dancing Queen,padahal dirumah kagak ada yg suka lagu 90an tp aku suka alias beda sendiri
    Abba,Roxxete,Carpenters,The Bee Gees beberapa band favorit aku dr dulu

    BalasHapus
  4. Rizky : terima kasih...salam kenal juga...

    kak dwi : hehe...benerkan seperti warisan dari ibu ke anak perempuannya hehe :)

    Andy : yap, mereja juga pahlawan favoritku di genre lagu-lagu lawas

    BalasHapus
  5. That's so true kak. Karena ABBA aku sering kalau lagi sedih jadi senang lagi tap kadang kalau dengar lagus dari tahun 79nya aku sering nangis

    BalasHapus
  6. Alexandra: Enjoy the songs, enjoy the happiness and sadness :)

    BalasHapus
  7. @kakMeike Kak ada tau fanclub ABBA Indonesia nga

    BalasHapus
  8. @Alexandra: hmmm...saya kurang tahu...bagaimana kalau kita bikin sendiri? hehee :D

    BalasHapus