REPELITA

Jumat, Mei 04, 2012



Mengikuti jejak presiden kedua republik ini, saya pun terinspirasi membuat REPELITA yang pada masa orde baru disebut Rancangan Pembangunan Lima Tahun. Yap, saya harus membuat rancangan hidup saya. Bukan hanya sekedar kata namun sebuah tindakan nyata. Untuk saat ini saya baru sampai pada REPELITA I yang dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun dapat selesai. REPELITA I itu tertulis demikian :

1. Untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi seorang dosen dan penulis terkenal seperti Divakaruni maka saya harus belajar sampai tahap terakhir di perguruan tinggi. Saya tidak tahu kemana nanti Tuhan akan membawa kaki saya melangkah, tapi saya yakin semua itu membawa saya pada kebaikan. Beberapa universitas dalam maupun luar negeri sudah saya stalking untuk bisa mengukur diri sendiri sambil memimpikan menjadi salah satu mahasiswa disana. Web-web berisi informasi mengenai beasiswa pun mulai sering saya kunjungi untuk sekedar menambah wawasan dan informasi. Yang paling penting adalah meningkatkan kualitas diri. Saya sadar kemampuan bahasa Inggris saya masih terbilang lumayan dan beasiswa tak mengenal kata lumayan. Kau harus menjadi yang the best. So, dengan mengorbankan waktu bersenang-senang, saya memutuskan untuk kursus bahasa Inggris yang memang dimulai dari bawah. Kedepannya pembelajaran bahasa inggris akan bertahap. Saat ini saya hampir naik ke level selanjutnya. Kelak, saya akan melanjutkan sampai ke level terakhir di tempat kursus saya. Tak berhenti sampai disitu, saya akan masuk ke kelas khusus TOEFL dan IELTS, hingga nanti score saya bisa sampai ke syarat untuk menerima beasiswa. Belajar bahasa inggris salah satunya ya memang harus menyelam dengan bahasa ini jadi kemungkinan besar saya akan belajar mulai menulis dengan bahasa inggris dan speaking sedikit-sedikit.

teman-teman baru di Briton


2. Sebagai salah satu pengurus lembaga mahasiswa di kampus, tentu saya memiliki tanggung jawab yang besar. Bukan saja bertanggung jawab kepada Tuhan YME namun juga kepada orang tua, para dosen, dan terlebih lagi kepada warga yang bernaung dalam lembaga himpunan jurusan kami. Maka dengan ini, saya pun akan berusaha semaksimal mungkin agar biro yang saya pegang, majalah yang saya pimpin dapat bangkit dan menjadi wadah yang tepat bagi warganya. Mulai menjalin relasi yang baik dengan dosen-dosen juga penting agar selain dikenali juga mendapat akses informasi dan jaringan. Saya pun harus bertanggung jawab pada diri sendiri. Tentu saja menyelesaikan kuliah tepat waktu menjadi deadline yang tak terelakkan. Saya sudah memikirkan beberapa topik yang akan saya jadikan skripsi. Selain itu bulan depan, saya akan mengikuti KKN sebuah tanda betapa matangnya seorang mahasiswa di kampus. Bayangkan saking semangatnya, saya orang pertama yang namanya terdaftar di jurusan. hihihii....

3. Menulis.Setelah January Disaster kemarin saya merasa bahwa tulisan-tulisan saya jadi tidak berbobot. Terlalu melankolis dan impulsif. Jadi, saya akan membuat sedikit perubahan. Keinginan terbesar saya saat ini adalah membuat buku lagi. Buku apa itu? entahlah. Biarkan semua mengalir dan menjadi kejutan yang menyenangkan.

Rencanan ke- 4 dan 5 belum terpikirkan. Tapi kalau saya sudah terilhami segera akan saya tuliskan disini. " Kata-kata adalah sihir yang menjadi kenyataan" begitu bunyi twit yang di-mentionkan Kak Dwi "perahu kertas" pada saya. Semoga sihir kebaikan terjadi. Semoga tiga rencana diatas dapat terwujud, Amin.




PS : ada yang bertanya tentang cinta? saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Tapi saya percaya, Tuhan sudah menyiapkan semuanya indah pada waktunya :))

You Might Also Like

0 comments