Sawadika Thailand!

Rabu, Agustus 03, 2011



Hatyai, 24 Juli 2011

Perjalanan berjam-jam dengan menggunakan bus memang menjadi satu pengalaman yang mengasyikkan. Makan malam masih di Malaysia, tapi makan paginya sudah di Thailand. Jalan yang mulus ditambah bus yang nyaman membuat saya betah selama perjalanan. Yang sedikit membuat repot adalah urusan imigrasi setiap kali seseorang mendatangi dan meninggalkan sebuah negara. Dokumen berupa passport dan kertas imigrasi tidak boleh sampai hilang karena bisa berakibat fatal. Di Thailand, saya dan rombongan tinggal selama 2 hari di kota Hatyai dan mengunjungi kota Songkhla di daerah Thailand Selatan. Kami tidak sempat untuk ke Bangkok (ibukota negara Thailand) karena harus melanjutkan perjalanan ke Singapura yang lagi-lagi harus melewati Malaysia.

Seperti yang kita ketahui dari sejarahnya, Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah. Hal itu disebabkan ketika berperang dulu, orang Thailand menggunakan gajah sebagai pengganti kuda. Makanya, gajah di Thailand sangat dihormati. Thailand juga merupakan negara penghasil di bidang pertanian. Mulai dari beras sampai durian montong yang terkenal. Disana buah-buahan sering dikawinkan jadi jangan kaget melihat buah jambu yang bentuknya besar disini. Saat di Thailand, untuk pertama kalinya saya mencicipi durian montong dan rasanya luar biasa enak.

Soal bahasa, saya menggunakan bahasa Inggris dan Melayu. Kadang-kadang pakai bahasa Mandarin dan tentunya bahasa isyarat. Bahasa Thai yang saya ketahui sangat minim cuma sawadika (salam sejahtera), kap kun ka ( terima kasih ), lut da mai ka ( bisa kurang sedikit), tao rai ka ( berapa harganya ), dan mai dai ( tidak bisa kurang ). Intinya sih bahasa Thai-nya hanya untuk tawar harga kalau belanja nanti, hehehe. Tulisan dalam bahasa Thai juga susah dibaca karena katanya huruf Thai ada 48 dan pastinya beda dengan huruf latin. Jadi, karena tidak bisa membaca kami hanya mengagumi saja. Ada kejadian lucu yang terjadi yaitu saat saya membeli durian montong. Saya menggunakan bahasa Inggris campur isyarat dan penjualnya menggunakan bahasa Thai. Maksud hati sih ingin menambah durian apa daya penjualnya malah memberi air kobokan. hahaha...


berfoto di depan pabrik madu Thai ( disini jual berbagai macam madu olahan mulai dari royal jelly, madu, obat-obatan, sampai sabun ). Madunya enak loh katanya berasal dari bunga candu. Jadi, bunga tersebut bisa membuat kita kecanduan ya mirip-mirip ganja. Saya sempat coba segelas dan rasa tambah hehe...:p



ini yang namanya tuk-tuk, kendaraan khas Thailand


berkunjung ke Night Market dan pas ada promo minuman 100plus. foto-foto deh sama SPG-nya..:p


sehabis belanja di Night Market terus berfoto di depan foto Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej dan permaisuri, Ratu Sirikit


Songkhla, 25 Juli 2011


Kota kedua yang dikunjungi adalah Songkhla, masih di Thailand Selatan. Kami akan mengunjungi Thaksin University ( artinya Universitas di Selatan ). Sekedar informasi, di Thailand semua pelajarnya wajib mengenakan seragam mulai dari SD-universitas. Jadi, ingat film A Little Thing Called Love...Mario Maurer....awww....






foto-foto di Thaksin University


foto di depan penghormatan putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn


bersama Dekan Fakultas Ekonomi, Thaksin University

Kiri-Kanan : Yudith, Sari, Pak Muhammad Yunus (dosen Fekon Unhas), Sikonai (salah satu mahasiswa Thaksin University yang menjadi LO dalam pameran perpustakaan di Thaksin University, Sikonai mengingatkan saya pada teman saya Erbon), Dayan, dan Saya.


bareng dua mahasiswa Thaksin University yang saya kenal disana, Abdulrahman Samoh dan lupa-siapa-namanya


Dari Thaksin University saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Pantai Samila ( air lautnya berasal dari Laut Cina Selatan) dan Kuil Dewi Kuang Im.

berfoto di patung Putri Duyung at Samila Beach. Konon katanya bagi yang masih single jika menyentuh patung ini akan mendapat jodoh

berfoto dengan patung Dewi Kuang Im




di bawah patung Kaisar Langit


di mulut naga....auwww...

pemandangan Thailand dari atas Kuil Dewi Kuang Im

You Might Also Like

2 comments