Drama Taman Kanak-Kanak

Minggu, April 10, 2011

Setelah membaca postingan sahabat saya Alvidha mengenai masa suramnya di TK, saya pun ingin mengklarifikasi tulisannya mengenai saya. Kayaknya saya gangster sekali di tulisan itu hehehe....:p
Kami berdua waktu itu sedang rumpi di angkot tentang masa TK dan memang benar seperti yang dituliskan Alvidha, masa TK-nya memang tidak enak untuk dikenang.

Jadi, supaya cover both side akan kuceritakan mengenai masa TK saya.

Saya bersekolah di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos yang terletak di jalan Balai Kota. Saya masuk pas umur 5 tahun dan langsung masuk kelas nol besar. Saat itu saya sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung karena sudah diajari Mami di rumah. Di hari pertama saya masuk TK, saya langsung mendapat teman baru. Berbeda dengan Alvidha yang masuk di tengah-tengah tahun ajaran sehingga ia mungkin belum dekat dari awal dengan teman-temannya. Beberapa teman-teman TK saya rupanya adalah anak dari teman-teman Mami saya. Maka, sejak hari pertama TK pun saya sudah punya teman genk.

Saya adalah orang yang paling suka masuk sekolah. Pernah sekali Mami menjemput saya lebih awal karena harus ikut beliau ke Bontosunggu, alhasil saya mengamuk di sekolah. Tidak mau pulang. Semangat saya sangat besar kala itu. Sekarang ? aduh.. ckkckck....

Waktu TK saya bukan anak populer yang dikenal setiap orang. Tapi termasuk anak yang Most Wanted. Pokoknya kalau ada acara-acara sekolah pasti saya yang dicari oleh Ibu Guru untuk berpartisipasi. Saya pernah mewakili TK saya untuk mengikuti lomba menyanyi antar TK se-kota Makassar. Waktu itu saya menyanyikan lagunya Geofanny dan Saskia feat. Titiek Puspa yang judulnya Ayo Menabung. Ini liriknya :

" tak tik tuk hey..kita ke bank
tak tik tuk hey...kita nabung
tak tik tuk hey...jangan dihitung
tahu-tahu kita pasti dapat untung

mau keliling dunia ada uangnya
juga untuk membuat istana....bla..bla..bla.."

Waktu itu saya masih pemalu, jadi habis nyanyi saya langsung lari turun dari panggung. Kalah-lah saya. Kalau saya tidak salah yang menang adalah anak TK Katolik Rajawali. Kami waktu itu tidak suka dengan anak-anak Rajawali karena katanya mereka pintar-pintar dan ekslusif sekali. Eh, buntutnya saya sekolah disana. Dari SD sampai SMA malah. Kena kualat mungkin.

Selain ikut lomba menyanyi, saya juga mewakili sekolah untuk ikut senam polisi dalam rangka hari Bhayangkara di Polda. Saya dan beberapa teman-teman saya yang ikut disuruh memakai baju polisi lalu lintas.

Sewaktu perpisahan TK, saya juga disuruh menyanyi dalam paduan suara dan menari India.

Waktu TK, saya memang anak yang aktif dan pemberani. Kalau mau lihat alter ego saya waktu TK mungkin mirip tokoh yang diperankan Dakota Fanning di film Uptown Girl. Di saat teman-teman yang lain menangis kalau mamanya pulang, saya malah suruh Mami saya pulang. Saya tidak pernah dijagai selama di sekolah. Saya tumbuh jadi anak yang mandiri. Kalau ada yang pernah buang air di sekolah, saya seumur hidup ( Thanks God ! ) tidak pernah.

Ada kejadian dimana saya merasa bahwa saya "hilang" di sekolah. Di zaman itu kan banyak terjadi penculikan anak-anak. Seperti biasa saya akan pulang dengan mobil antar jemput dari TK. Tapi hari itu saya ingin Daddy menjemput saya. Daddy bilang ia tidak bisa karen ada urusan kantor. Saya bersikeras menunggu di sekolah dan mengatakan kepada Pak Sopir kalau saya dijemput. Ternyata sampai jam 12 siang, Daddy tidak datang menjemput. Hujan sangat keras saat itu. Maka tinggalah saya bersama keluarga penjaga sekolah yang kebetulan anaknya juga TK disitu. Saya dikasih makan sop saudara. Setelah makan, saya dikasih naik becak ke kantornya Mami yang kebetulan dekat dengan TK. Sesampainya disana, saya tidak punya uang untuk membayar becak. Jadi, ibu kantin di kantornya Mami yang membayar. Saya langsung masuk ke studio dan ternyata Mami saya tidak ada. Lalu, saya masuk ke bawah meja dan menangis sampai tertidur. Pas saya buka mata, ternyata Mami saya sudah ada di dalam studio. Berpelukanlah kami. Kejadian seperti ini terjadi selama 2 kali. Saya juga pernah lompat dari atas mobil antar jemput TK yang notabene adalah mobil angkot. Sampai lutut dan siku saya penuh dengan luka. Saya pikir si Pak Sopir ingin menculik saya. Padahal Pak Sopir hanya lupa menurunkan saya di rumah. Kejadian-kejadian di atas membuat saya berpikir seperti ini, "Waktu TK saya ini ternyata takut sekali diculik."

Saya juga pernah berkelahi waktu TK. Teman berkelahinya ya teman genk saya juga, namanya Nurul. Nah, Nurul ini anaknya temannya Mami. Entah gara-gara apa waktu itu, saya lupa. Tapi perkelahiannya sengit sekali dan kejadiannya di hotel Yasmin karena pada saat itu kami sedang merayakan ulang tahun teman. Mamanya Nurul memisahkan kami. Untung Mamanya Nurul juga adil dalam melerai. Besoknya, saya dan Nurul berbaikan seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Dasar anak-anak...
Saya dan teman-teman genk juga sering bersaing dengan anak-anak kelas sebelah yang sudah TK disana dari nol kecil. Makanya seragamnya agak beda. Sering juga adu mulut bahkan pernah bertengkar dengan mereka. Tapi berbaikan lagi dan jadi teman karib. Aneh ya?

Saya juga pernah mengamuk di kelas waktu tahu crayon merk Pentel keluaran terbaru saya hilang. Ceritanya waktu itu saya punya crayon Pentel terbaru. Saya dan teman-teman se-genk hobinya menggambar. Nah pas lagi asyik-asyiknya menggambar, Ibu Guru menyuruh kami sekelas keluar karena kita mau diajak jalan-jalan ke taman kota yang berbuntut dibawanya kami ke Perpustakaan di luar kota. Buku gambar dan crayon Pentel keluaran terbaru saya diletakkan begitu saja di meja. Saya sudah gelisah sejak di taman kota. Saya selalu merasa tidak enak kalau barang-barang milik saya tidak berada di tempat yang tepat. Waktu kembali pulang ke TK, buku gambar kami sudah tidak ada. Crayon Pentel keluaran terbaru saya juga tidak ada. Marah-lah saya. Menangis sambil berteriak-teriak membentak teman laki-laki saya yang namanya Ayub. Loh kok? Ayub ini terkenal nakal di kelas. Dugaan saya Ayub yang mencuri crayon saya. Ayub bilang bukan dia yang ambil, tapi saya sudah terlanjur memarahinya, sampai Ibu Guru datang dan mengatakan kalau crayon-nya Meike disimpan di Loker-nya Kiki, salah satu teman genk saya. Nah, kecele deh saya. Tapi saya ogah minta maaf sama Ayub. Gengsi.

Seperti yang dikatakan Alvidha, waktu TK saya juga sudah mulai naksir cowok. Namanya Ari. Pokoknya dia cakep, keren, dan cool di mata saya. Padahal ingusnya kadang-kadang suka meleleh. Ari ini ketua kelas kami. Adegan romantis saya dengan Ari adalah waktu kami main perosotan. Saya ceritanya mau jatuh di jurang ( perosotan ) terus Ari menolong saya dari atas. Mirip-mirip adegan film action dimana pemeran utama pria menolong pemeran utama perempuan yang mau jatuh di jurang. hahhaha..

Sejak TK, saya sudah konsumtif kalau soal makanan. Saya paling suka bawa bekal donat yang dijual di Donald. Terus makan nasi kuning di Riburane ( sampai SMA juga ). Kadang-kadang juga Mami membuatkan saya nasi goreng. Waktu TK saya suka makan biskuit Coco Nut. Biskuit Coklat dengan kacang. Tapi sayang sudah tidak dijual lagi. Saya juga suka makan Taro Snack yang kemasannya warna merah yang bernasib sama dengan Coco Nut, tidak diproduksi lagi.

Begitulah masa TK saya yang penuh warna-warni. Ada juga cerita horornya tapi nanti saja, sepertinya sudah kepanjangan. Masa TK adalah masa dimana semuanya bermula. Tempat kita belajar dan mulai bersosialisasi dengan orang lain di luar lingkungan rumah. Tempat kita mulai mengenal dan mengecap ilmu diluar pekarangan rumah kita.


Menulis kisah ini membuat saya ingin jalan-jalan ke TK lagi. Nostalgia untuk mengenang semuanya.

You Might Also Like

2 comments

  1. hahahaha...perkosa lagu ini ^_^
    bang bing bung yok...kita ke bank
    bang bing bung yok...kita nabung
    tang ting tung yok... jangan dihitung...
    dst...

    tapi tetap meyke imut ^_^

    BalasHapus
  2. pantas memang saya kalah kak...ternyata saya salah lirik...hihiii...^^


    aku merindukanmu kak...kapan kita bersua ?

    teaternya Laga-Ligo mau dipentaskan bulan april ini loh :D

    BalasHapus