5 Hal Yang Dilakukan Saat WFH

Jumat, Maret 20, 2020

Marilah kita mencoba tenang, berusaha mengikuti anjuran Pemerintah demi kebaikan bersama. Berdoalah bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain serta mereka yang telah lebih dulu pergi mendahului kita. Life makin gets weird dan mungkin kita tidak punya banyak waktu untuk mengucapkan I Love You, Sorry, dan Thank You pada orang-orang yang kita kasihi. 

Di tengah-tengah kekacauan ini, ada 5 Hal yang bisa kita lakukan saat Work From Home (WFH): 

1. Kerjalah...

Menurut ngana? Tetaplah koordinasi dengan pimpinan dan kolega demi kelancaran pekerjaan bersama (termasuk tugas Anda juga). Kadang kita lupa bahwa tujuan ketika kita "dirumahkan" bukan berarti liburan. Life doesn't stop for anybody, begitu quote dari novel/film The Perks of Being a Wallflower kesukaannya Kak Emma. Sayangnya, kerja dengan teknologi kadang-kadang menyebalkan karena kalau hujan keras bisa saja mempengaruhi jaringan sinyal wifi atau paket data Anda tiba-tiba habis saat debat masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang. Kita akhirnya sadar ada yang terbatas. Ada yang ternyata sementara ketika komunikasi itu termediasi. Secanggih-canggihnya teknologi, tetap tak bisa menggantikan interaksi kontak fisik antar manusia. 

2. Membersihkan rumah atau kamar kos

Banyak hal-hal menarik yang bisa terjadi saat kita membersihkan rumah atau kamar kos. Selain suasananya menjadi segar dan barang-barang menjadi bersih dan rapi, anda juga bisa menemukan hal-hal menarik. Misalnya, ternyata kalau membersihkan debu kita bisa berhadapan dengan makhluk bernama Tungau, sejenis hewan kecil berkaki delapan yang suka hinggap di kasur dan debu. Hasilnya, bagi mereka yang kulitnya sensitif siap-siap saja kulitnya akan gatal-gatal dan merah-merah. Saya mempraktekkan hal ini. Selain bertemu Tungau, saya menemukan sisa oatmeal almarhumah Mami yang tersimpan di kontainer sejak terakhir kali Mami berkunjung. Ambyar-lah sudah pertahanan ini. 

3. Menyulam 

Sebenarnya tujuan menyulam untuk relaksasi. Seorang sahabat saya bahkan menggunakannya sebagai terapi untuk mengatasi kecemasannya. Mungkin ini berhasil di orang lain. Saya anaknya cepat bosan dan kalau sudah tidak menarik lagi, saya tinggalkan. Menyulam sama sekali tidak cocok lagi untuk saya. 

4. Movie Maraton 

Ini kegiatan yang sangat saya sukai sekaligus yang membuat saya merasa bersalah karena justru mengalihkan fokus saya dari kerjaan yang di-WFH-kan. Kalau film lepas masih asik sih. Paling ketika satu film selesai, kita bisa menjauh sejenak, mengendapkannya dulu, dan kembali ke kerjaan utama. Tapi bagaimana kalau itu adalah film serial seperti drama korea atau serial Netflix? Bukannya rileks jadi makin penasaran. Yang tadinya berjanji untuk satu episode aja, tahu-tahu sudah habis satu season. Untuk hal ini, jika Anda tidak kuat iman, lebih baik hindari. 

5. Tidur Siang Plus-Plus 

Yang saya maksud bukan tidur dipijat sambil mandi kucing, melainkan tidur siang beneran. Bayangkan, cuaca mendung di siang hari. Angin berhembus dingin dan lembut. Langit mulai menghitam. Anda sudah makan siang dan mulai mengantuk. Bukalah lebar-lebar pintu kamar Anda,  biarkan angin bermain-main masuk ke dalam kamarmu. Putarlah lagu-lagu Indonesia era 80-an akhir sampai pertengahan 90-an dengan volume rendah. Tidurlah di lantai dengan bermodalkan karpet, bantal kepala, dan guling. Rasakan hembusan angin dan suara Andre Hehanussa bernyanyi Kuta Bali. Ini sebuah kenikmatan hakiki, kawan. 
Catatan: Ini berlaku jika kamar anda di lantai atas dengan model rumah joglo dan memiliki ruang tengah berbentuk taman. Jika tak punya rumah bergaya demikian, cukup kunci pintu kamar anda dan nyalakan kipas angin atau AC. Pastikan rumah atau kamar kos anda aman.  


Selamat mencoba.

You Might Also Like

0 comments