"Kamu Harus Kuat"

Rabu, Februari 01, 2012


Saya memiliki sahabat cowok bernama Azwar yang sehari-hari dipanggil Cubo. Cubo selalu ada untuk teman-temannya. Setidaknya dia bisa diandalkan untuk melakukan hal-hal yang mendesak, urgent, dan berbahaya. hehehe...

Saya dan Alvidha, salah satu sahabat saya di kampus, merasa aman kalau ada Cubo. Kami punya teman curhat dan tukang antar-jemput yang siap 24 jam. Sehingga kami tidak terlalu pusing mau ada pacar atau tidak selama masih ada Cubo. Rasa was-was juga sering muncul mengingat kalau suatu hari nanti Cubo akan memiliki pacar. Kami tentu akan kesulitan untuk curhat atau minta antar jemput karena kami akan turun derajat di hatinya Cubo. Saya dan Alvidha pernah membicarakan soal itu. "Pokoknya calon pacarnya Cubo harus kita screening dulu. Harus menghadap istri pertama dan istri kedua" dan kami pun tertawa. Beberapa waktu setelah pembicaraan dengan Alvidha itu, Cubo akan benar-benar bukan hanya menjadi milik kami lagi. Ia akan menjadi milik semua orang.

Suatu malam Cubo mengatakan sesuatu kepada saya. Kalimat Cubo itu seperti pesta kembang api yang meletus dalam hati saya. Indah tapi saya terbakar mendengarnya.

"Ke depannya nanti kamu harus banyak mengalah, Mei. Saya mungkin tidak bisa selalu ada buat kamu nanti. Sudah saatnya kamu butuh pendamping. Orang yang bisa selalu ada untuk kamu. Kamu harus kuat ya Mei..."

Tentu saja saya terharu mendengar cubo berkata begitu. Namun, juga jengkel. Kenapa Cubo tega-teganya mengatakan itu setelah saya baru-baru ini berganti status. Mencari pacar itu tidak semudah mencari tukang ojek.

Saya lalu memikirkan perkataan Cubo. Sebentar lagi saya dan teman-teman seangkatan akan memasuki fase dimana kami akan jadi pengurus. Saya pun sudah digadang-gadang untuk menjadi pengurus di salah satu biro. Akan banyak tantangan, cobaan, rintangan, gelombang, dan badai yang menunggu. Dan di saat seperti itulah, sebaiknya kita memiliki teman. Kita butuh teman itu. Orang yang mendukung kita, entah bagaimana caranya. Kalau bahasanya Cubo, pendamping.

The Corrs bilang," I need someone who really sees me."
Kita bisa berbagi segalanya dengan keluarga dan sahabat tapi ada suatu sudut, meski ia kecil dan tempatnya tersembunyi, jauh di dalam, sudut itu membutuhkan penghuni. Sang Pendamping itulah penghuni sudut kecil itu.

Dalam proses rekoleksi antara saya dengan masa lalu, saya tersadar bahwa ada hal-hal kecil yang jauh lebih bermakna dibanding sebuah kehadiran fisik semata. Keinginan yang berlebihan ternyata bisa menjadi racun. Ketidakpuasan itu kini menjadi sesuatu yang disesali.

Kita pernah melakukan itu. Sebuah ucapan selamat pagi dan sebelum tidur. Ketika kita saling mendoakan. Ketika kita saling menghibur dengan menyanyikan lagu-lagu kesukaan kita. Ketika kita saling mencari untuk memastikan "baik-baik sajakah dia?". Ketika kita saling bercerita tentang berbagai hal. Ketika masalah datang, kita saling membantu untuk mencari solusi, entah dengan sebuah jalan keluar atau pelukan.

Saya pun tersadar. Tidak penting lagi ketika ia tidak bisa hadir untuk mengantar-jemputmu kemanapun kau pergi atau mengajakmu pergi nonton di bioskop. Hal-hal seperti itu bisa kita lakukan dengan teman-teman kita. Tapi kau butuh seseorang yang bisa melakukan lebih dari itu. Bukan orang yang sempurna dalam segala hal, tapi orang dengan kebaikan-kebaikan kecilnya yang jika dikumpulkan menjadi hal luar biasa yang pernah terjadi dalam hidupmu.

Saya tersenyum dan kembali teringat perkataan Cubo,"Kamu harus kuat..."






PS : waktu menulis ini, saya sedang mendengarkan lagunya Rio Febrian - Aku Bertahan dan Bukannya Aku takut yang versi Mulan Jameela. Untuk lagu Bukannya Aku Takut, saya membayangkan diri saya sedang menyanyi di depan orang banyak alias sedang konser :D

You Might Also Like

1 comments

  1. Adik memang hebat... plok plok plok.... tepuk tangan....

    BalasHapus