Sweet Revenge

Kamis, Februari 24, 2011

I can forget you, but I can't forgive you
( Nelson Mandela )

Seperti apa rasanya balas dendam ? Menyakiti kembali hati orang yang pernah menyakiti hati kita. Membalas dua kali lipat lebih kejam dari apa yang pernah diperbuat orang pada kita. Apakah menyenangkan balas dendam ? Apakah dengan balas dendam kita akan bahagia ? Puas ?

ilustrasi


Walaupun dalam keyakinan yang saya anut, sangat tidak disarankan untuk balas dendam ( remember "tampar pipi kanan" itu ? ). Namun kenyataannya, itu cukup sulit untuk dilakukan. Walaupun sebenarnya kita ingin melupakan atau mungkin memaafkan, tapi tetap saja ada perasaan tidak rela. Balas dendam pun beragam eksekusinya. Mulai dari yang kejam sampai yang menyiksa perlahan-lahan ( sweet revenge ). Kadang-kadang, saya suka dengan metode sweet revenge ini. Beberapa kali saya coba melakukannya, tapi ketika sampai di tengah jalan, saya gagal. Hati saya cepat sekali jatuh. Saya tidak tega. T.T

Tapi setelah dipikir-pikir dan melalui banyak pengalaman, balas dendam rupanya tidak pernah happy ending. Balas dendam akan mendatangkan masalah baru. Balas dendam tidak akan merubah keadaan apapun seperti sedia kala. Balas dendam ternyata tidak mendatangkan kepuasan. Karena sebenarnya, ketika kita masih melakukan balas dendam, kita masih merasa SAKIT dengan dendam itu sendiri.

You Might Also Like

2 comments

  1. Balas dendam itu bisa manis kok. Caranya? Hmmmm....
    Iya, ternyata ndak bisa. haha :D

    BalasHapus
  2. balas dendam menyakiti kita bukan orang yang dibenci itu.

    BalasHapus