Donna Donna

Jumat, Mei 02, 2014

*pic tumblr*


Senior saya, Kak Rahe, pernah bilang bahwa jika mesin waktu itu eksis maka lagu adalah salah satunya. Saya sepakat dengan kalimat itu. Sebuah lagu mampu membawa kita mengunjungi masa lalu. Sebuah lagu bisa mengingatkan kita pada seseorang atau sebuah kejadian yang pernah terjadi. Dan meskipun lagu memang tidak bisa membawa raga kita kembali masa lalu, tapi pikiran kita bisa tertarik ke masa itu.

Suatu siang, saya memutar lagu-lagu barat era tahun 50-60an. Sejak kecil Mami saya senang memutar lagu-lagu lama, mulai dari Jim Reeves, Tom Jones, Paul Anka, Doris Day, atau The Everly Brothers. Kata Mami lagu-lagu itu mengingatkan dia pada Opa. Karena Opa-lah, Mami memiliki selera musik dan pengetahuan musik yang mumpuni, sesuatu yang kemudian pula diturunkan pada saya. Terus terang pada saat itu saya kangen rumah, disamping memang saya suka dengan lagu-lagu di era itu.

Sorenya, sewaktu mau mengangkat jemuran di belakang, saya melewati ruang TV, tempat Eyang biasa duduk sambil membaca disana. Ia kemudian menegur saya. Eyang menanyakan perihal lagu-lagu yang tadi siang saya putar. "Itu lagu-lagu tahun 50-60-an, kan?,"tanya Eyang. Saya mengiyakan. Eyang lalu bercerita bahwa saat ia mendengarkan lagu-lagu itu ia terkenang masa mudanya. Kala itu awal tahun 60-an, Eyang menuntut ilmu di Cornell University di Amerika dan lagu-lagu yang saya putar itu adalah lagu-lagu yang sama yang pernah ia dengar di masanya. Eyang bercerita kalau dulu teman-teman kuliahnya suka menyanyikan lagu-lagu itu. Meskipun Eyang tidak mengingat dengan persis siapa-siapa penyanyi dan judul lagunya (kecuali satu lagu yaitu Que Sera Sera yang dinyanyikan Doris Day) tapi ia mengingat dengan baik melodi dari lagu-lagu itu. Lagu-lagu yang mengantarnya kembali ke masa mudanya.

***

Keesokan harinya, di waktu yang sama seperti kemarin, dengan suasana siang-siang yang mendung, saya kembali memutar lagu-lagu lama barat era 50-60an. Salah satu lagu didalam playlist laptop itu adalah lagu Donna Donna, apesnya saya lupa mencas laptop sehingga sebelum lagunya habis, laptopnya mati. Langsung saja Eyang berbicara dari ruang TV (kebetulan kamar saya paling dekat jaraknya dengan ruang TV) ,"Loh, Meike kok lagunya dimatikan? Lagu bagus itu,"kata beliau. Saya pun menyahut," Iya Eyang. Meike sebentar puterin lagi lagunya, tadi laptopnya lowbat jadi dicas dulu". Sambil menunggu laptop ber-processing-ria, saya ke ruang TV. Eyang pun bercerita kalau lagu Donna Donna itu lagunya juga pada waktu muda."Nama penyanyinya Joan Baez," kata beliau. Tumben, sepanjang saya biasa ngobrol-ngobrol dengan Eyang, ia hanya ingat dengan pasti lagu-lagu keroncong punya Gesang, Ismail Marzuki, atau Maladi, The Beatles dengan lagu Yellow Submarine, Que Sera Sera-nya Doris Day, dan kini Joan Baez dengan lagu Donna Donna-nya. Eyang juga menambahkan informasi kalau Joan Baez adalah penyanyi berdarah Meksiko. Nama penyanyi berikutnya yang ia sebut adalah Claudine. Penyanyi asal Perancis kata Eyang. Menurut Eyang, suara Joan Baze mirip dengan Claudine.

Saya pun kemudian mencari di google kesahihan ingatan Eyang. Pertama, Joan Baez adalah penyanyi keturunan Spanish yang menyanyikan lagu Donna Donna di tahun 60-an. Lagu Donna Donna sendiri awalnya lagu berbahasa Yiddish yang diciptakan di masa Holocaust. Saya pribadi mendengar lagu ini pertama kali di film Gie, waktu itu Sita yang memerankan tokoh Ira menyanyikan lagu ini. Kalau melihat setting tahunnya, maka jelaslah kalau lagu Donna Donna adalah salah satu lagu populer di tahun 60-an. Joan Baez ternyata pernah nge-date dengan Bob Dylan dan Steve Jobs. Iya. Steve Jobs si creatornya Apple itu.

Kedua, Claudine yang disebut-disebut Eyang mengacu pada penyanyi Perancis dengan nama Claudine Longet. Suara Claudine memang halus-halus gimana gitu, aura-aura warna suara Joan Baez memang, tapi Claudine lebih manis lagi. Claudine sama seperti Joan sama-sama penyanyi perempuan ngetop di tahun 60-an. Claudine pernah menikah dengan penyanyi Andy Williams. Andy Williams adalah penyanyi pria yang populer juga pada masa itu. Ia yang menyanyikan salah satu lagu cinta sepanjang masa Moonriver, lagu favorit saya. Lagu itu juga yang dinyanyikan Audrey Hepburn di film Breakfast at Tiffany's, sebuah film yang dianggap pendobrak akan konsep perempuan Amerika di zaman itu. Setelah menjelajah Google, saya tersenyum sendiri. Dunia ini memang jaringan sinkronisitas.

***

Hari itu saya mendapat pengetahuan baru. Jika ingin membaca zaman, maka nontonlah film, bacalah karya sastranya, dan dengarkanlah lagunya. Selain itu, tak ada yang lebih sahih, dari ingatan orang yang pernah hidup dimasa itu. Saya kemudian mendaftar satu per satu lagu-lagu yang mengingatkan saya pada seseorang atau suatu kejadian di masa lalu. Dan saya kaget sendiri, bahwa ternyata terlalu banyak kenangan yang dibungkus dalam suatu lagu. Saya menyerah, rasanya sampai tahun depan, lagu-lagu itu tidak akan selesai di-list. Bahkan bisa saja, satu lagu memiliki kenangan-kenangan yang berbeda, melekat pada orang-orang yang berbeda. Maka saya kembali pada metode saya yang semula, membiarkan lagu-lagu itu muncul dari segala arah, mengalun atau terngiang untuk menandakan suatu kejadian atau mengingatkan pada seseorang.

Apa lagu yang membuatmu teringat pada masa lalu?

You Might Also Like

0 comments