Happy Birthday, Mom

Senin, Desember 16, 2013

*tumblr*

A daughter is a mother's symbol. Orang bilang, anak adalah cermin orang tuanya, tapi ibu saya berpikir bahwa anak perempuan adalah simbol ibunya. Ibulah yang membentuk karakter anak dan dibutuhkan ibu yang cerdas untuk membentuk generasi yang baik. Tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi, tidak harus menjadi perempuan karir untuk menjadi ibu ideal. Ibu ideal adalah ketika ia bisa dipercaya anaknya, ibu yang bisa menjadi sahabat dan saudara anaknya. Ibu yang baik adalah ibu yang berkorban untuk anak-anaknya.

Menjadi ibu yang baik bukan perkara mudah. Seorang perempuan tidak langsung terlahir untuk menjadi ibu yang baik. Perempuan dibentuk oleh tawa dan airmata, kebahagiaan dan penderitaan. Ibu adalah ksatria, yang mengorbankan apapun untuk anaknya. Kepentingannya, harga dirinya, bahkan hidupnya sendiri. Kelak, saya berharap dapat menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya nanti. 

Hari ini Mommy saya berulang tahun. Untuk pertama kalinya saya tidak merayakan ulang tahunnya bersama-sama. Kali ini saya tidak bangun pagi-pagi, kemudian mengecup pipinya dan mengucapkan "selamat ulang tahun, Mommy". Biasanya saya hanya memberinya sebatang cokelat Silver Queen kesukannya. Itupun nanti lebih banyak saya yang makan. Dalam ulang tahunnya kali ini, saya menelponnya tepat pukul 12 malam, tapi beliau sudah tidur. Maka pukul 7 pagi tadi, saya menelponnya kembali. 

Mommy curhat, katanya Daddy -seperti tipikal laki-laki pada umumnya- kemungkinan besar melupakan ulang tahunnya. ,"Dia ingat saya ulang tahun tidak ya?," Mommy seolah bertanya pada dirinya sendiri. Setelah cerita banyak hal, telepon ditutup. 5 menit kemudian sms masuk, dari Daddy. Isinya, "Jangan lupa ke Gereja, kasih ucapan ulang tahun Mami-mu, Nak ini hari."

Orang tua saya memang saling bertolak belakang. Yang satu romantis yang satu datar. Tapi saya yakin mereka saling mencintai dengan caranya masing-masing. 

Mommy genap setengah abad hari ini. Di usia 27 Tahun, ia memiliki saya. Selama 22 Tahun ia mengasuh saya. Jika terlahir kembali saya ingin tetap jadi anaknya. Entah siapa yang memilih siapa. Tapi Tuhan yang mempertemukan kami, seperti jodoh. Darahnya dan separuh wajahnya ada pada saya.

Sebuah percakapan dengan Mommy pernah terlontar ketika ia sedang jengkel dengan Daddy.
"Tapi, Mam. Kalau tidak menikah sama Daddy, nanti bukan saya yang jadi anakmu."
setelah itu kami berdua berpelukan.



Selamat ulang tahun, Mommy. 
Tuhan Yesus menyertaimu senantiasa. 

You Might Also Like

4 comments