Pada Suatu Masa

Selasa, Oktober 30, 2012

pic by tumblr


Ada suatu momen ketika kau tersadar bahwa kau sudah melangkah jauh ke depan.

Ada suatu saat kau ingin berbalik ke belakang untuk melihat bahwa semuanya sudah terlewati dan kau tak menemukan jalan untuk kembali. Jalan di belakangmu sudah gelap. Kau tidak punya pilihan selain terus bergerak maju.

Ada suatu masa ketika kau merasa kelelahan. Kau hampir putus asa. Ketika segala hal yang kau khayalkan ingin diwujudkan, Tuhan menggantinya dengan cara yang tidak kau sukai. Namun, pada akhirnya kau tahu bahwa rencananya selalu lebih baik.

Ada suatu waktu kau ingin sekali dipeluk setelah melalui pergulatan yang panjang. Bantalmu basah digenangi airmatamu. Anehnya, kau jatuh tertidur dan merasa hangat. Seseorang Disana memelukmu dengan caranya sendiri. Kau tidak pernah berjalan sendirian.

Ada suatu ketika saat kau menangis dengan gemuruh hebat di dalam dadamu. Kau merasa duniamu tak bersahabat seperti lagunya Dewiq. Namun kau masih bisa tersenyum, tertawa, dan menemukan kehangatan jenis lain dengan orang-orang di sekitarmu. Kau menyadari bahwa kesendirianmu saat ini rupanya memberi berkat bagi orang lain dalam pergumulannya. Kau dapat menghibur orang lain disaat kau sendiri (sebenarnya) ingin dihibur.

Ada waktu ketika kau menginginkan dan berharap pada sesuatu yang pada kenyataannya tidak terjadi di hidupmu. Lalu kemudian kau terkaget-kaget karena Seseorang Yang Mengawasimu Disana menghadiahimu kejutan-kejutan manis yang melampaui apa yang pernah kau harapkan.

Hanna Montana bilang,"Life is climb but the view it's great". Hidup bukan tujuan. Hidup bukan apa yang menantimu di ujung sana.  Hidup adalah pendakian itu sendiri. Kita mungkin lelah, terluka, dan menghadapi tantangan yang sulit. Tetapi proses itulah yang membuat kita belajar dan menjadikan kita sebagai pejuang hidup yang teruji. Sama seperti pelaut yang harus menaklukkan gelombang, kita harus menaklukkan tantangan-tantangan itu. Tak ada pelaut ulung yang lahir di lautan yang teduh. Begitupun kita, hanya pejuang hidup yang akan terus berjuang hingga nafasnya yang terakhir.

Salah seorang dosen saya mengatakan secara berulang-ulang sesuatu yang ia kutip dari perkataan William Shakespeare," Meike, seorang pengecut mati berkali-kali tetapi seorang yang pemberani mati satu kali."

Perjuangan ini baru dimulai. Setiap proses menghasilkan keringat dan airmata, tawa, dan harapan. Namun, sesuatu yang kita lakukan sepenuh hati, setulus jiwa, dan semampunya sebagai seorang manusia membawa kita kepada kepuasan hakiki bahwa apa yang kita lakukan...apa yang kita perjuangkan tidak pernah sia-sia.





PS : tulisan ini untuk kalian yang tengah berjuang, entah untuk apapun itu.




You Might Also Like

1 comments