Hello, Octos...

Jumat, Oktober 19, 2012

ik


Tanpa terasa sekarang sudah masuk bulan Oktober. Masa-masa untuk mulai memasuki bulan-bulan di penghujung tahun. Berbicara tentang Oktober saya jadi ingat Octos. Octos adalah gadis Perancis yang jadi teman satu kompartemen di kereta api yang membawa saya dari Vientiane ke Bangkok. Octos dan saya seumuran. Dia kuliah hukum di salah satu universitas di Paris (tapi bukan Sorbonne) dia menyebutkan nama universitas yang sulit kuingat. Berbicara dengan orang Perancis sebenarnya susah-susah gampang. Bahasa Inggris mereka juga tidak bisa dibilang lebih baik dari orang Indonesia. Percakapan dengan Octos juga seputar film-film Perancis. Dia terkesan ketika saya bilang Merci (terima kasih)  pikirnya saya bisa bahasa Perancis. hihihii........

Oktober adalah bulan yang menyenangkan. Karena hujan sudah mulai turun dan panas mulai tergantikan. Oktober juga adalah bulan yang sabar. Oktober sebenarnya adalah bulan ke delapan pada kalender Julian di masa kerajaan Romawi. Ketika kalender Gregorian yang dibuat oleh Paus Gregory XIII diberlakukan dan awal tahun dimulai dari Januari, jadilah Oktober mundur menjadi bulan ke sepuluh. Oktober adalah bulan yang pengalah ya? Dia tak protes mengapa derajat-nya diturunkan. Di bulan Oktober ini, saya ingin belajar untuk mengurangi ego (susahnya minta ampun) atau setidaknya mengarahkan ego saya ke arah yang postif (ini kemungkinan terjadi).

Saya berusaha mengalah. Melepaskan tahta dari yang menjadi tumpuan bukanlah perkara mudah. Saya harus belajar dari Dia, yang mau turun ke dunia untuk menebus dosa manusia. Rela menderita demi sesuatu yang tidak dia lakukan. Bukan berarti saya ingin jadi juruselamat. Sampai kapanpun saya tidak akan bisa menjadi juruselamat. Saya hanya perlu belajar dan memahami bahwa dengan menjadi yang terakhir bukan berarti tak menjadi yang terutama.


sun sayang,

Meike

You Might Also Like

0 comments