Cepat Sembuh, Sidharta

Sabtu, Juni 11, 2011

Di bawah pengaruh Decolgen aku menuliskan ini kepadamu, Sidharta.

Sebenarnya aku bisa saja melakukan semua "hal biasa" itu kepadamu. Tapi apakah bedanya dengan yang pernah diberikan para "pendahulu"? Bukankah kita telah bersepakat bahwa semua pengecualian ini mengarah pada "hal luar biasa" yang sedang kita rajut bersama?

Jika jawabannya IYA, maka jangan tawar hatimu dan tersenyumlah. Karena jelas aku tak akan kemana-mana.

Kemarin aku sakit dan Decolgen menjadi penolong yang setiap 5 jam sekali kutelan. Esoknya, kau pun ikut-ikutan terkapar dan rencana yang kita susun pun terpaksa harus diundur. Decolgen menjadi obat yang sama untuk menyembuhkanmu. Lalu, seharian kau belum makan. Malamnya kau terpaksa memesan fast food karena tubuhmu tak mampu membawamu berlari mengejar ayam goreng kampung di warung langgananmu. Sedangkan aku? malam ini aku juga makan fast food. Walaupun beda merk dengan fast food-mu. Lalu, aku berpikir. Walaupun aku tak berada disana dan kau juga tak berada disini, bukankah hari ini kita melakukan beberapa kegiatan yang sama? Berbaring di tempat tidur, memakan makanan yang sama, minum obat yang sama, atau menonton televisi. Kita melakukannya sayangku, perbedaannya adalah kita berada di tempat yang berbeda.

Di bawah pengaruh Decolgen, kurang lebih 3 jam yang lalu kuminum, Sidharta, aku menuliskan ini padamu.

Perhatianku tidak harus menyentuh raga fisikmu. Jiwamu kini telah kupeluk dan kuusap dengan sepenuh hati. Seperti yang kau bilang dalam pesan singkat semalam, kita sedang berkasih-kasihan. Meski berpijak di tanah yang sama walau berada di tempat yang berbeda.





*ditulis sambil dengar Everyday I love you - Boyzone

You Might Also Like

3 comments

  1. cinta memang membuat imajinasi semakin hidup..mantap dek..:p

    BalasHapus
  2. madakaripura hamukti moksa...i love you dear and i have no doubt

    BalasHapus