Tulisan Bapa Anthony

Kamis, Juni 23, 2011

Nama Anthony de Mello mulai akrab ketika kami sedang belajar agama Katolik di sekolah. Salah satu mistikus Kristen yang juga merupakan Uskup di Goa ini telah menyentuh hidup banyak orang dari berbagai macam agama lewat tulisannya yang mengandung unsur spiritualitas. Salah satu tulisannya yang pernah dimuat dalam buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik terbitan Kanisius ini akan saya tuliskan kembali ke dalam blog Halo, Meike.

Menurut saya, tulisan Uskup Anthony de Mello bersifat universal dan dapat diterima oleh semua kalangan baik itu dari agama Kristen sendiri, diluar agama Kristen, agnostik, dan juga ateis. Tulisannya tidak bermaksud untuk memberikan dogma atau pengaruh tertentu yang berasal dari agama Kristen. Namun, lebih mengarah untuk membantu orang-orang kembali menjalin hubungan mesra dengan Penciptanya. Kalau saya melihatnya, sebagian tulisannya itu berupa kritikan agar Gereja ( persekutuan umat Allah ) dapat kembali hidup menurut Roh tanpa adanya kesombongan dalam rohaninya. Seperti cerita di bawah ini.


Yesus Menonton Pertandingan Sepak Bola

Yesus Kristus berkata bahwa Ia belum pernah menyaksikan pertandingan sepak bola. Maka kami, aku, dan teman-temanku, mengajak-Nya menonton. Sebuah pertandingan sengit berlangsung antara kesebelasan Protestan dan kesebelasan Katolik.

Kesebelasan Katolik memasukkan bola terlebih dahulu. Yesus bersorak gembira dan melemparkan topinya tinggi-tinggi. Lalu ganti kesebelasan Protestan yang mencetak gol. Dan Yesus bersorak gembira serta melemparkan topinya tinggi-tinggi lagi.

Hal ini rupanya membingungkan orang yang duduk di belakang kami. Orang itu menepuk pundak Yesus dan bertanya: "Saudara berteriak untuk pihak yang mana?"
"Saya?," jawab Yesus, yang rupanya saat itu, sedang terpesona oleh permainan itu.
"Oh, saya tidak bersorak bagi salah satu pihak. Saya hanya senang menikmati permainan ini."

Penanya itu berpaling kepada temannya dan mencemooh Yesus: "Ateis!"

Sewaktu pulang, Yesus kami beritahu tentang situasi agama di dunia dewasa ini. "Orang-orang beragama itu aneh, Tuhan," kata kami. "Mereka selalu mengira, bahwa Allah ada di pihak mereka dan melawan orang-orang yang ada di pihak lain."

Yesus mengangguk setuju. "Itulah sebabnya Aku tidak mendukung agama; Aku mendukung orang-orangnya," kata-Nya. "Orang lebih penting daripada agama. Manusia lebih penting daripada hari Sabat."

"Tuhan, berhati-hatilah dengan kata-kataMu," kata salah seorang di antara kami dengan was-was. "Engkau pernah disalibkan karena mengucapkan kata-kata serupa itu."
"Ya - dan justru hal itu dilakukan oleh orang-orang beragama," kata Yesus sambil tersenyum kecewa.

( A. de Mello. Burung Berkicau. CLC )



Romo Anthony de Mello

You Might Also Like

1 comments