Silence is the cruelest words !

Selasa, Desember 14, 2010

" There are meaningfull words, pointless words, and the words that's hurt ( Mary Horowitz, All About Steve )



Kalimat.
Rangkaian kata-kata yang teruntai dari pemikiran kita. Acap kali hanya terlontar begitu saja. Kadang pula merupakan hasil perenungan yang panjang. Kalimat adalah jembatan kita dalam berkomunikasi. Kalimat adalah peluru yang selalu kita tembakkan dalam setiap percakapan dengan orang lain. Bahkan doa-doa pun merupakan kalimat-kalimat yang disusun sedemikian rupa untuk mengucap syukur dan memohon kepada Sang Pencipta. Kalimat. Yah, cuma kalimat.

Sebuah kalimat bisa membuat sedih menjadi gembira. Tangis menjadi tawa dan muram durja menjadi senyum sumringah. Hanya sebuah kalimat dan siap-siap saja kau bisa jungkir-balik dibuatnya.

Namun, Kalimat itu bisa berubah menjadi pedang yang bisa menghunusmu kapan saja. Kalimat itu bisa setajam pisau yang dapat menusukmu hingga kau berdarah. Kalimat itu bisa memutar tawa menjadi tangis, senyum menjadi masam, dan kegembiraan menjadi ratapan. Hanya sebuah kalimat dan siap-siap kau dibuat blingsatan karenanya.

Ada beberapa kalimat yang aku suka dan yang aku tidak suka. Aku harus mencernanya baik-baik sebelum merespon. Sayangnya, aku seringkali lambat sehingga lelet untuk membalas. Semuanya memiliki makna tergantung bagaimana kita mempersepsikannya. Ada pujian, candaan, sindiran, dan makian. Ada bentuk perhatian, ketulusan, iri, benci, dan cinta. Tapi, satu yang paling kutakutkan. Kalimat-kalimat yang tak terucap. Kalimat-kalimat yang hanya terkurung dalam bibir-bibir yang selalu aku temui tiap saat. Kalimat-kalimat yang diam dan ternyata lebih menyakitkan atau membahagiakan dari kalimat-kalimat yang tak terucap.

Tapi khusus dari dia,
Silence is the cruelest words !

You Might Also Like

0 comments