Jazz at Fort Rotterdam

Senin, Agustus 02, 2010




"Jazz itu musik yang memiliki makna yang dalam dan eksklusif, membuat yang mendengarkan merasa "kaya" ...." ( Meike Lusye Karolus )


Saya bukan hanya pecinta musik jazz. Saya menyukai semua jenis musik yang ada. Saya lebih suka menyebut diri saya Pecinta Musik yang Universal ketimbang melabelkan diri sebagai anak pop, anak metal, anak Hip Hop, dan anak-anak lainnya. Rasanya seperti mengkungkungkan diri dengan batasan dalam musik. Padahal musik sama sekali tidak memiliki batasan. Saya menyukai musik karena musik adalah alat pemersatu yang universal. Maka, jangan heran banyak lagu maupun jenis musik yang saya ketahui. Musik sangat beragam jenisnya. Entah dari era abad pertengahan dengan barok dan rokoko (klasik) atau masuk musik blues, rock'n roll, heavy metal, jazz, r & b, pop, dangdut, etnik, techno, dan masih buanyakkk lagi jenis musik yang ada di dunia ini. Semua menjadi satu sebagai sebuah "bahasa" untuk menyatukan orang-orang yang berbeda latar belakang. Dan ketika ada kesempatan untuk menonton salah satu jenis musik yang dibawakan dengan indah oleh para musisi tanah air, saya tidak segan-segan menggunakannya dengan baik.

Jazz at Fort Rotterdam adalah salah satu event yang sekiranya sudah hampir diadakan setiap tahun. Baru tahun ini saya menyempatkan untuk nonton walaupun pada awalnya dihantui kepastian jadi tidaknya. Acara ini sudah dimulai sejak Sabtu, 31 Juli 2010 - Minggu, 1 Agustus 2010 kemarin. Saya datang untuk menikmati jazz-nya di hari kedua bersama teman saya Zainul, kami pun tiba di sana sekitar pukul delapan. Bertepatan dengan penampilan Dwiki Darmawan, Dira Sugandhi,dkk. Di Jazz at Rotterdam juga di galang dukungan untuk memilih Pulau Komodo sebagai 7 dari Keajaiban Dunia. Untuk itu, performance dari Dwiki Darmawan, Dira Sugandhi, dan Om Flores (lupa namanya siapa) menyanyikan lagu-lagu daerah Flores dan sebagai orang Flores saya bangga mendengarkannya.

Lanjut kemudian penampilan dari band-band jazz lokal. Ada beberapa band yang sebagian personilnya saya kenal sebagai teman-teman saya di Gereja. Kemudian lanjut penampilan dari Nikita Dompas, Wong Aksan, dan Andien. Setelah itu ditutup oleh Barry Likumahua and Project. Penampilan mereka sangat awesome. Segudang pujian untuk mereka. Terima Kasih buat Kak Rahe dan Kak Andi sehingga saya bisa nonton dengan puas di area khusus wartawan. Pas di bawah panggung lagi. hihihi....

Oiya, ini ada foto yang sempat saya ambil menggunakan kameranya kak Rahe..


Aksan Sjuman a.k.a Wong Aksan, idola saya dari masih balita...




Nikita Dompas



Andien

You Might Also Like

0 comments