Percaya

Selasa, Mei 28, 2019

Apa itu percaya? Bagaimana sikap orang yang percaya?

Dua pertanyaan ini menganggu saya akhir-akhir ini. Sebagai orang yang perfeksionis, saya berdiri di atas keyakinan pada diri saya sendiri untuk mencapai tujuan hidup yang saya tetapkan. Saya terlatih dengan sadar untuk menyusun rencana dan langkah-langkah untuk masa depan saya. Saya tahu apa yang saya inginkan. Saya tahu kapasitas dan batas-batas yang saya terapkan dalam diri saya. Orang-orang bilang saya terlalu keras, tetapi bagi saya itu adalah prinsip. Apa lagi yang bisa dibanggakan dari ini selain nilai-nilai dan prinsip-prinsip itu?

Namun, bagaimana jika dalam perjalanan menggapai tujuan tersebut, saya mengalami putaran haluan yang mengacaukan rencana dan cita-cita saya. Bagaimana bisa? seseorang yang tahu pasti dan sedang berjalan menuju jalur yang sudah seharusnya justru mendapatkan hasil yang 180 derajat berkebalikan dengan yang diharapkan. Untuk pertama kalinya, saya merasa tak berdaya. Saya sangat marah. Saya berusaha bangkit dan mencoba. Tetapi, saya jatuh dan gagal. Untuk pertama kalinya saya mempertanyakan keputusan Tuhan. Ada keengganan untuk percaya lagi.  

Hal ini menciptakan sejenis keraguan pada Tuhan. Saya diam-diam menyimpan rasa sangsi apakah misalnya jodoh yang Tuhan kasih (kalau Dia mau kasih) akan cocok dengan saya. Apakah saya akan menyukai pilihan-pilihan Tuhan dalam hidup saya? atau Seseorang yang Tuhan pilihkan untuk saya? Lalu, sampai sejauh mana saya bisa mengendalikan hidup saya? Kapan saya bisa membedakan tuntunan Tuhan dan ego saya? Ketika saya masuk gereja minggu ini, saya mendapat jawaban. Sebuah tamparan telak atau mungkin pengingat: "Damai sejahtera Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang dunia ini berikan kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!"

Saya menangis. 
Mengapa harus saya? Mengapa saya harus hidup untuk tidak sama dengan dunia ini? Mengapa tempat yang Kau pilihkan terlalu penuh dengan kesedihan dan kebencian? Mengapa harus aku yang menggarami air yang tawar?

Tuhan, ajarilah aku untuk percaya. Percaya pada apa yang kau berikan.


You Might Also Like

0 comments