When Good Things Happen To Bad People

Minggu, November 20, 2011


Percaya atau tidak, sebenarnya kita hidup dalam dunia yang memiliki banyak hukum. Hukum-hukum itu tidak pandang bulu kepada siapapun yang masih berstatus manusia. Tidak ada satupun yang sanggup menghindar dari cengkeramannya. Salah satu yang terkenal adalah hukum tabur-tuai. Jika kau menabur kebaikan kau akan mendapatkan buah yang baik. Sebaliknya, jika menabur kejahatan, kau akan mendapatkan buah yang jahat. Namun, fakta di lapangan memberikan kenyataan lain. Kadang-kadang hal-hal yang baik terjadi kepada orang-orang jahat dan sebaliknya hal-hal buruk menimpa orang-orang yang baik. Kalau sudah seperti itu, maka kita pun akan bertanya-tanya dimanakah Tuhan?


Kita semua pasti pernah menonton sinetron dan entah sudah berapa ribu judul yang selalu bercerita mengenai tokoh protagonis yang menderita dan tokoh antagonis yang berbahagia di atas penderitaan tokoh protagonis itu. Lalu mendekati akhir episode, tokoh protagonis akan bahagia dan tokoh antagonis akan mendapatkan balasan atas perbuatan jahat yang telah dilakukannya. Well, happy ending hanya terjadi di akhir cerita

Kita tentu saja mengutuk para koruptor yang telah mencuri uang rakyat. Namun kemewahan dan kekebalan hukum masih menjadi hak mereka. Sementara itu ada jutaan orang kelaparan dan rumahnya digusur. Mereka meminta haknya namun pihak yang berwenang tutup mata akan penderitaan mereka. Kelihatanya tidak adil tapi nyatanya itulah yang terjadi. Tapi tenang kawan, toh Soeharto pun meninggal setelah alat pernapasannya dicabut. Khadaffi tewas dibunuh dan Saddam pun mati menggenaskan. Tuan Hitler yang terkenal pun akhirnya bunuh diri. Ketika hal-hal baik menimpa orang jahat ternyata sifatnya hanya sementara.

Percayalah bahwa kebahagiaan akan menjadi milik orang baik meski ia menderita dan sengsara sedangkan orang jahat meski panjang umur dan memperoleh harta duniawi, ia akan jauh dari kebahagiaan. Kekekalan memang milik orang benar.

Mengumpulkan banyak ternyata tidak membuat kita cukup dan kekurangan juga tidak membunuh kita. Hidup ternyata adalah kesia-siaan. Maka marilah kita bersukaria untuk apa yang kita peroleh saat ini.



You Might Also Like

0 comments