Honey, it's just not about SEX !!!

Selasa, November 16, 2010

Woman might be able to fake orgasm but Men can fake a whole relationship
( Sharon Stone )




Sex adalah masalah paling mendasar dalam hidup manusia. Manusia manapun pasti bisa gila tanpa Sex. Setiap hari coba hitung berapa kali anda memikirkan sex ? Berapa banyak mimpi-mimpi "indah" yang dikhayalkan dengan bintang film atau mungkin orang yang anda sukai ? Kita selalu memikirkan sex, walaupun kita tidak menyadarinya.

Kata orang-orang yang sudah menikah atau yang pernah melakukannya, Sex adalah hal paling amazing yang terjadi dalam hidup mereka. Dalam kitab persetubuhan Bugis "Assikalaibineng" dituliskan, jika sex itu dilakukan dengan benar maka kita bisa mengintip Surga. Sebegitu sakralnya hubungan sex hingga disamakan dengan mengintip Surga. Ini bukan main-main. Bukan tayangan film porno ecek-ecek. Tapi ini masalah antara dua tubuh yang melakukan karya seni yang luar biasa hingga mampu menitikkan airmata dan mendatangkan kebahagiaan.

Tapi jangan sampai hal amazing yang diberikan Tuhan kepada kita ini menjadi neraka dalam hidup kita. Dalam Alkitab hubungan sex ditulis dengan menggunakan kata " Bersetubuh " artinya penyatuan dua orang secara ragawi dan jiwa. Jadi jelas, selain tubuh kita yang akan menyatu, jiwa kita dan pasangan kita juga akan menyatu. Kapan itu akan terjadi? Benar! Ketika kita sudah menikah. Dan PACARAN tidak sama dengan MENIKAH. Karena menikah bukan hanya menyatukan dua orang tapi juga menyatukan dua keluarga. Bukan hanya saksi manusia saja, tapi kita berjanji dan diberkati oleh Tuhan YME. Pernikahan adalah konsep murni dari Tuhan. Saya pikir juga ada dalam kitab suci agama manapun . Maka, pernikahan itu sakral dan sex termasuk di dalamnya.

Sex juga bisa menjadi bencana. Sex bisa menjadi hal yang memalukan bahkan menjijikkan jika tidak dilakukan dengan benar dalam koridor norma dan agama. Sangat fatal akibatnya bagi mereka yang cuma " main-main " dengan sex. Lupakan kebebasan ala barat, dimana justru sex menjadi tanda cinta mereka. Justru aneh, kalau orang bule ini pacaran dan tidak melakukan hubungan sex. Pelecehan cinta jadinya. Gara-gara ini saya jadi berpikir dua kali untuk menikah dengan orang barat. Selain agama, budaya juga mempengaruhi manusia dalam berhubungan sex.

Sayangnya, sex tidak dianggap sebagai hal yang sakral lagi. Sex dianggap rendah nilainya. Pacaran dijadikan jembatan untuk bisa melakukan hubungan sex. Mungkin dipikirnya, daripada sewa PSK, sudah mahal tidak pakai hati lagi. Kalau dengan pacar sendiri kan, gratis dan pakai perasaan. Mulailah mereka macam-macam dengan pasangannya. Sialnya, perempuan yang selalu pakai perasaan adalah objek penderita paling terkenal sepanjang zaman.

Sebenarnya free sex sudah ada sejak zaman dulu. Namun, di zaman sekarang dengan kekuatan modern dan globalisasi membuat pola pikir generasinya sudah mulai terbuka dan menganggap ini sebagai hal yang wajar. Anehnya lagi, ada yang bangga sudah pernah melakukannya sebelum menikah. Padahal dulu, itu adalah aib yang harus ditutupi.

Beberapa orang pernah mengaku diajak pacarnya berhubungan sex sebelum menikah. Ada yang menolak mentah - mentah dan putus, ada yang masih berpikir, tak bisa dipungkiri juga ada yang langsung mengiyakan karena apa ? TAKUT KEHILANGAN. Yah, perempuan tidak siap kehilangan lelaki yang dicintainya. Mereka lebih baik mempertahankan hubungan itu walau harus mengorbankan dirinya. Padahal belum tentu laki-laki itu mencintai mereka. Bisa jadi cuma nafsu atau ada asas pemanfaatan di dalamnya. Maka perempuan sering melakukan fake orgasm ( berpura-pura orgasme, biasanya kalau lagi teleponan ) bila tak mau berhubungan sex. Mungkin laki-lakinya akan marah besar jika tahu. Namun jika melihat bahwa laki-laki paling jago dalam fake relationship ( pura-pura cinta dengan perempuan dan tidak ada status yang jelas di antara mereka ). Saya pikir ini seri.

Salah satu kakak sepupu laki-laki saya pernah bilang begini : " Jika cowok itu mau begitu-begitu sama kau artinya dia nda sayang ko. Karena laki-laki manapun yang benar-benar jatuh cinta sama ceweknya akan menjaga cewek itu baik-baik. Bahkan rela menunggu sampai waktunya tiba. Intinya dia tidak mungkin sakiti apalagi celakai ko ! "
Wuihhh...kedengarannya hebat sekali ya laki-laki gentleman ini, namun kalau nonton lagi The Ugly Truth dan melihat kenyataan yang ada, sepertinya laki-laki yang dideskripsikan kakak sepupu saya ini sekarang hampir menjadi dongeng. Mungkin juga ada tapi pasti sebagian sudah menikah dan punya pacar. Kalaupun masih single kemungkinan besar dia homo. Sedangkan jika ia masih single, gentleman, dan tidak homo biasanya tidak mau pdkt duluan.

Perkembangan zaman ternyata mempengaruhi pemikiran manusia termasuk dalam sex dan percintaan.

You Might Also Like

1 comments

  1. Om saya pernah berkata; “Ibadah yang paling tinggi nilai spritualnya adalah hubungan suami-istri (sex).

    BalasHapus