Landslide

Senin, Februari 07, 2022

Haloo pembaca setiakuuu...

Lama kita tidak bersua. Semoga kalian semua baik-baik saja ya. Kata sahabatku Makrus, hidup itu tidak gampang kemudian mati. Kataku, sesulit apapun hidup itu, ya dinikmati saja. Tidak selamanya kita menderita. This shall too pass.

Buat kalian yang lagi dalam kesedihan, kekhawatiran, dan kecemasan akan masa depan, mari kita berpelukan erat. Ketidakpastian memang menyesakkan. Rasanya seperti tidak usah dilahirkan ke dunia saja sekalian. Namun, setiap kali saya bangun pagi, membuka mata, masih ada nafas, dan jantung masih berdetak, berarti masih ada harapan. Harapan bernama hari esok. 

Saya menulis postingan ini sambil mendengarkan lagunya Fleetwood Mac yang berjudul Landslide. I wish i could write a song like this. Lagu ini mentrigger pertanyaan-pertanyaan eksistensial. Suara Stevie Nicks yang serak mellow, petikan gitarnya Lindsey Buckingham yang ciamik, dan lirik lagunya sendiri yang mengajak berkontemplasi merupakan kombinasi yang mematikan. Lagu ini mengajak saya melihat kembali ke belakang, apa yang sudah saya lalui. Apakah saya sudah mencapai cita-cita saya? Apakah saya sudah hidup seperti yang saya mimpikan dulu? Apakah saya kelak bisa menghadapi setiap musim dalam hidup saya? Apakah hidup yang sudah dijalani sejauh ini sudah memberi makna? 

Konon, satu-satunya yang konstan dalam hidup ini adalah perubahan. Tetapi, manusia punya natur yang takut akan perubahan. Sebuah gap yang membuat kita secara alamiah dibuat bergantung pada kekuatan yang diluar jangkauan kita. Kekuatan yang kita sebut "Tuhan". 

Semoga hari esok lebih baik dari hari ini.


dengan penuh cinta, 

M

You Might Also Like

0 comments