10 Alasan Mengapa Roxette adalah Duo Legendaris

Sabtu, Desember 14, 2019



1. Tak banyak duo cowok-cewek non saudara yang melegenda. Roxette yang digawangi oleh Marie Fredriksson dan Per Gessle adalah bukti nyata. Mereka adalah harta seni Swedia setelah ABBA.

2. Penampilan Marie Fredrikson, sang vokalis, seperti “affect” bagi saya secara visual. Menganggu. Mungkin karena di tahun 90-an gambaran ideal kecantikan perempuan barat dominan dengan rambut panjang dan pirang sementara rambut Marie pirang tapi potongannya pendek seperti laki-laki. Meskipun harus saya akui kalau potongan rambutnya jauh lebih funky ketimbang potongan rambutnya Sinead O’Connor. Tapi itu dulu, Marie di mata saya kini adalah pahlawan untuk melawan konstruksi kecantikan. Berani menjadi diri sendiri memang tidak mudah.

3. Marie seksi banget kalau nyanyi. Bahasa tubuhnya bisa membahasakan lirik lagu yang ia nyanyikan. Suaranya yang melengking merdu itu sanggup mewakilkan kita yang merasakan frustasi pahitnya cinta *edaaann.

4. Siapa yang tak menyanyikan It Must Have Been Love manakala sedang patah hati? Dinyanyikan dengan penuh penghayatan mulai dari dalam ruang gelap karaoke sampai kamar mandi. 

5. Musik intro di lagu-lagu mereka kece badai, seksi dan sendu. Coba dengar lagu You Don’t Understand Me, Milk and Toast and Honey, Fading Like a Flower atau Wish I Could Fly.

6. Tak ada yang setabah Per Gessle untuk urusan berbagi panggung. Hmm.. mungkin cuma Duff McKagan yang sanggup menyamai "sabar"nya beliau ini.

7. Lagu Spending My Time jadi andalan kalau lagi menanti kepastian sementara lagu Anyone adalah lagu galau pas printer di kantor macet. 

8. Lagu Listen to Your Heart adalah lagu wajib kalau lagi ragu. Tonton video klipnya deh. Marie dan Per kece banget disitu.

9. Kamu akan tahu betapa berartinya sebuah grup musik bagi dirimu jika salah satu personilnya telah tiada. Rest in love, Marie.

10. Lagu-lagu mereka abadi karena mewakilkan "the sound" pada eranya. Kita bisa merasakan penyatuan antara kisah kita dan lagu-lagu hits mereka. Meskipun orang-orang berganti, kisahnya berganti, lagu-lagu mereka tetap relevan.

You Might Also Like

0 comments