Brad and Jen

Selasa, April 14, 2015

Brad Pitt dan Jennifer Aniston ketika menikah *foto:google




Apa yang menyedihkan dari kenangan? Bahwa ada yang berubah dan semuanya tidak seperti dulu lagi. 

Saya surprise ketika menonton salah satu episode Friends yang menampilkan Brad Pitt sebagai bintang tamunya. Ketika episode itu dibuat, Brad dan Jen masih bersama, mereka mungkin sudah menikah (ataukah masih pacaran?). Di episode itu, Brad berperan sebagai Will, teman SMA Rachel (Jen), Ross, dan Monica yang dulu di-bully Rachel-yang waktu itu cewek populer di sekolah- karena tubuhnya yang overweight. Will jadi dendam dan benci pada Rachel sampai ketika mereka dewasa. Dalam cerita itu, ditampilkan Will yang sudah langsing karena diet dan sangat tampan berhasil membuat Rachel kepincut, sayang Will tetap masih kesal pada Rachel. Kalian tahu, sewaktu Monica membuka pintu apartemennya dan Will alias Brad muncul, seketika itu juga suara-suara backsound penonton berteriak girang menjadi dua kali lebih riuh dari biasanya (selain Brad, backsound penonton  yang riuh seperti itu juga muncul ketika menyambut Bruce Wills). 



adegan di serial Friends *foto:google


Jujur saja, saya jadi sedih ketika menonton episode ini. Mereka dulu sangat saling mencintai. Dan kini, mereka sudah dengan pasangan masing-masing. Tapi, saya juga tidak mengharapkan Brad dan Jen- the golden couple- ini kembali bersama lagi. Jen sudah berbahagia dengan tunangannya, Justin. Sementara Brad dan Angie juga berbahagia dengan anak-anak mereka. Lagipula, kalau mereka kembali, semuanya tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Mereka sudah menjadi puzzle-puzzle yang tidak saling merangkai gambar yang sama lagi.

Yah, saya memang tidak mengenal Brad dan Jen secara pribadi. Saya juga tidak tahu pasti alasan mereka bercerai. Saya malah senang-senang saja waktu Brad pacaran dengan Angie. Sewaktu mereka berpisah, saya tidak terlalu peduli dengan perasaan Jen. Waktu itu saya lagi suka-sukanya sama Angelina Jolie dan terpancing gosip tabloid milik Mami yang menulis bahwa Brad suka anak-anak sementara Jen tidak. Itulah sebabnya Brad memilih Angelina. Konon di Amerika, sampai ada team Jen dan team Angie yang sama-sama gilanya membela dua aktris cantik ini. Angelina memang terkesan lebih strong, seksi, cerdas, dan suka anak-anak daripada Jen. Sementara Jen, meskipun sangat mencintai Brad, tetapi sepertinya ia belum siap menjadi ibu. Bukan salahnya kalau ia belum siap dan bukan pula menjadi pembenaran untuk ditinggalkan oleh suaminya. Ada ketidakadilan disini. 

Namun setelah lebih besar dan mengalami pengalaman-pengalaman, saya jadi lebih bersimpati pada Jen. Bayangkan saja, kalau rumah tanggamu dirusak oleh perempuan yang kata orang lebih kece dari kamu. Padahal dahulu Brad dan Jen adalah pasangan yang serasi. Mereka pacaran lalu menikah dalam waktu yang cukup lama untuk ukuran pasangan selebriti. Brad kemudian meninggalkan Jen untuk bersama Angie yang waktu itu memang memiliki reputasi buruk: pernah incest, perebut suami orang, dan liar. Kini, orang mengenal dia sebagai aktris keren dengan bibir seksinya yang ikonik dan tentu saja sebagai duta PBB dengan misi suci. Belum lagi ia memiliki anak-anak angkat dari berbagai negara yang menunjukkan betapa pedulinya ia akan kemanusiaan. Tapi keadaan ini juga yang membuat saya sedikit tidak bersimpati pada PBB dan badan-badannya lagi. Terlalu politis dan memanfaatkan selebritis.

Percayalah, kalau kau menonton episode ini kau pun akan ikut menyayangkan berpisahnya Brad dan Jen. Lalu kau akan mulai sadar bahwa hal yang begitu indah sekalipun bisa hancur sama sekali. Bahwa tak ada yang tak retak, sekalipun itu terbuat dari gading gajah atau pasangan paling serasi di Hollywood. Tak ada yang abadi, termasuk cinta sepasang kekasih. 

You Might Also Like

4 comments

  1. I love your last words. :D

    Anw, sudah baca bukunya Eka Kurniawan yang judulnya "Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi", belum???

    BalasHapus
  2. hehehee....saya belum baca kak...baru dua karyanya Eka yg saya baca: cantik itu luka dan corat-coret di dinding toilet....pernah coba baca A,S.Laksana yang Bidadari Yang Mengembara belum kak? itu kayaknya miirp2 dengan novelnya eka itu

    BalasHapus
  3. love it!
    kalau ngomongin kenangan, kebanyakan yang menyakitkan yang muncul kak :(

    BalasHapus
  4. kalau kata Air Supply sih, " Oh baby, those memories come crashing through and I just can't go on without you.."

    BalasHapus