Mohon Doa Restu

Rabu, Mei 29, 2013

Tibalah saya di masa yang paling penuh perjuangan dalam hidup. Masa dimana kita tidak sedang jatuh cinta dan patah hati. Oke, saya menyukai seseorang (dua orang tepatnya) tapi tidak untuk dimiliki. Terlalu berbahaya menurut sahabat-sahabat  saya. Kata mereka, "Hanya keledai yang suka jatuh di lobang yang sama". Saya bukan keledai dan tidak suka main-main di jalan yang berlobang. Saya suka main di playground, lebih elit.

Anyway, kabar proyek #suratcintaMei sukses berat. Banyak respon positif yang saya terima dan itu sudah lebih dari cukup. Saya hanya ingin berkirim surat dan menjalin silaturahmi. Saya hanya ingin membuat orang lain bahagia. Dengan membuat orang lain bahagia sebenarnya saya juga tengah membahagiakan diri saya sendiri. Saya percaya ketika kita memberi sebenarnya kita telah mendapatkan. Sayangnya, di minggu-minggu terakhir di bulan Mei, saya disibukkan dengan banyak kegiatan sehingga #suratcintaMei ini kurang dipromosikan dan dikirim lagi.

Yap, saya tengah di suatu masa yang lebih kejam dari jatuh cinta dan patah hati. Inilah masa peperangan dengan dunia baru yang disebut kemapanan. Kalau mau punya barang-barang bagus dan mengikuti perkembangan zaman ya kita harus punya uang, uang itu didapat kalau mau bekerja. Kedengarannya memang sangat materialistis, tapi saya juga tak mau hidup menderita di kolong jembatan tanpa makan McD dan nonton film di bioskop. Mau tidak mau sistem ini sudah terlalu kokoh, seidealis-idealisnya saya, saya tak mampu melawan sistem baku ini. Oiya, hobi baru saya sekarang travelling, dan terakhir saya cek hobi travelling butuh duit. Maka lengkaplah sudah ambisi peperangan ini.

Oleh sebab itu, saya memohon doa restu dari pembaca blog ini untuk mendoakan segala upaya saya agar menggapai cita-cita yang tengah saya tuju ini. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Amin.




ps: kedua pria itu ulang tahun di bulan Mei :)


You Might Also Like

2 comments