Time

Jumat, Februari 22, 2013



Rasanya menyenangkan memiliki waktu untuk menulis lagi di blog. Akhir-akhir ini saya disibukkan dengan urusan skripsi dan persiapan ujian meja. Mulai dari urus berkas ujian yang harus membuat saya bolak-balik akademik-jurusan-rektorat, mengejar dosen pembimbing, sampai mengerjakan revisi skripsi yang siap untuk dipresentasekan nanti. Anehnya, saya sangat menikmati semua kegiatan skripsi ini meskipun rasa lelah dan gelisah juga ikut mengiringi. In the end, semuanya berjalan dengan baik.

Saya percaya bahwa Tuhan memproses seseorang dengan kejadian-kejadian yang hadir dalam hidupnya.  Saya jadi teringat twit dari teman saya, Satkar, " Everyone makes mistakes. Be strong when you get criticized cause that's what makes you bold in the end". Hidup memang tentang perjuangan. Tidak ada jalan mulus yang dilalui untuk sampai ke puncak. Meski kadang-kadang banyak yang mencemooh atau berprasangka buruk, toh Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-Nya berjalan sendirian. Ia selalu menghadirkan orang-orang lain yang tidak kita duga untuk duduk di samping kita dan menemani kita berbincang-bincang. 

Dalam masa-masa mengurus berkas-berkas untuk ujian kemarin, saya belajar satu hal. Saya belajar tentang waktu. Dunia tempat kita hidup mengajarkan waktu yang dibatasi sebanyak 24 jam. Beberapa minggu belakangan ini saya berpacu dengan waktu karena tenggat waktu untuk ujian yang semakin dekat. Saya sudah memperkirakan berapa kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi semuanya itu. Orang-orang bilang bahwa waktu bergerak konstan dan kita harus mengatur ritme gerak kita jika ingin bersinggungan dengannya. Namun rupanya ada jenis waktu yang lain. Waktu yang dipakai sebuah kekuasaan yang melampaui segala akal manusia. Waktu-Nya dengan waktu yang saya pakai sungguh-sungguh berbeda. Meski sudah memperkirakan dengan tepat namun ternyata beberapa hal malah meleset. Anehnya, disaat tak terduga pemenuhan itu terpenuhi dengan waktu yang tidak saya perkirakan. 

Waktu adalah misteri. Waktu bukan hanya sekedar 24 jam atau 365 hari seperti yang dirumuskan para ilmuwan. Ada jenis waktu yang lain, waktu yang tidak digunakan di bumi. Waktu yang mengajarkan kita untuk memahami sebuah tujuan yang harus kita penuhi. Ada sesuatu yang luar biasa diluar sana, yang tidak dapat kita jangkau dengan akal kita. 

Ahh...menuliskan tentang waktu yang saya maksud seperti menuliskan bagaimana wujud menara Eiffel yang belum saya lihat langsung meskipun gambar-gambarnya sudah saya hapal di luar kepala. Sayup-sayup terdengar lagu Time After Time-nya Cindy Lauper yang kebetulan terputar di playlist saya, " I'm walking too far ahead. You're calling to me, I can't hear then you say go slow.."

You Might Also Like

2 comments

  1. Waktu, selalu menjadi penjebak alami :D, baythewaybusway, selamat udah ujian dek, sudah boleh bilang "welcome to the real world"!

    BalasHapus
  2. betul kak...kalo kata Eric Clapton, "Time can bring you down, time can bend your knees..."


    terima kasih kak iqko.....yeah, perjuangan masih terus berlanjut hehe :)

    BalasHapus