Aku Mencintaimu Dengan Cara Yang Berbeda

Jumat, September 23, 2011


Roma wasn't built in a day, Roma tidak dibangun dalam semalam. Berawal dari legenda kakak-beradik Remus dan Romulus, Roma akhirnya menjadi kekaisaran yang masyur. Ia menjadi Imperium yang menyatukan seluruh dunia di bawah kakinya.

Saya menyebutnya Rumah. Saya ingat ketika pertama kali datang kesana. Saya tidak boleh sembarangan masuk. Ada banyak penghuni lama selama 2 dekade ia berdiri. Mereka semua menyebutnya juga Rumah. Ada pula yang menganggapnya lebih dari sekedar Rumah.

Sejak masih berdiri di pintu pagarnya sampai sah menjadi penghuni baru, saya dibesarkan, dididik, dan ditempa hingga bisa menjadi seperti saya yang sekarang. Disana pun saya mendapatkann saudara-saudara yang tidak pernah saya miliki. Cinta saya pun berlabuh di Rumah itu, pada salah satu penghuninya.

Tahun-tahun yang dilewati penuh dengan kerikil tajam yang menusuk. Saya dan saudara-saudara saya yang lain dapat bertahan. Kami mencintai Rumah kami. Hingga akhirnya masa itu menghampiri kami. Kehadiran penghuni-penghuni baru yang membuat Rumah kami semakin berwarna. Semua penghuni sepakat itu adalah sebuah proses alami dari pembentukan regenerasi.

Namun, Rumah tetaplah rumah. Ia bisa saja rusak oleh lumut, jamur, atau udara yang lembab. Ngengat atau rayap yang bisa mengikis perabotannya hingga rusak. Rumah juga bisa dilempar dengan batu dari luar. Itu dapat merusak jendelanya atau menghancurkan pintunya. Sebagai penghuni, tentu tidak akan ada yang tinggal diam. Para penghuni tidak akan mau melihat Rumahnya dirusak, dari dalam maupun dari luar. Selalu ada tindakan untuk mencegah maupun mengatasi hal itu.

Kini, saya harus mengambil keputusan itu. Rumah itu harus saya bersihkan dari rayap dan jamur yang merusaknya. Penghuni yang lain tak mengerti. Upaya itu dianggapnya menyimpang. Namun, saya tidak mau melihat Rumah saya seperti Roma. Hancur dalam semalam dan kemudian menjadi legenda.

No one to blame...
Cintaku kepada Rumah ini bukanlah cinta buta. Saya juga bukanlah Sapardi Djokko Damono yang ingin mencintainya dengan cara yang sederhana. Saya mencintai Rumah ini dengan cara yang berbeda. Biarkan saya memilih dengan tegas warna Biru dan Merah di dalamnya.

This is my way...
Karena seperti Mesias, ia memang tidak diterima di kerajaannya sendiri.

You Might Also Like

1 comments

  1. Roma Locuta Causa Finitia
    (Roma berbicara perkara selesai)

    BalasHapus