Okeyy....FINE...!!!!

Sabtu, Maret 20, 2010



" Look at me
You may think you see who I really am
but you're never know me..."


Baiklah, ini memang agak berlebihan. Maaf buat orang-orang yang kecewa dengan saya akhir-akhir ini. Tapi ini lebih baik daripada saya memutuskan untuk memakai Narkoba, masuk pergaulan bebas, atau ikut sekte sesat. Mungkin merokok bisa saya lakukan, tapi saya tidak mau. Saya memilih untuk ngemil coklat saja dan makan sebanyak-banyaknya untuk membuat pikiran tenang.

Menulis. Menulis adalah salah satu media untuk melampiaskan emosi saya. Suatu ketika Affandy pernah marah akan suatu hal. Ia melemparkan cat merah ke atas kanvas-nya dengan penuh kemarahan dan hasilnya voila...tercipta gambar abstrak yang indah. Sebuah gambar yang justru menghadirkan sensasi bagi siapapun yang melihatnya. Lukisan ini pun menjadi salah satu mahakarya dari Affandy.

Seperti Affandy dengan lukisannya begitu pula Meike dengan tulisannya. Saya tahu emosi seseorang mempengaruhi tulisannya dan karena emosi saya sedang tidak stabil, maka saya lebih banyak menumpahkan kemarahan saya dalam tulisan-tulisan saya. Untung saja saya tidak mendapatkan tugas membuat berita, coba kalau tidak? berita yang saya buat pasti akan mengandung kemarahan yang sepatutnya tidak pantas berada dalam sebuah berita. Maka dengan penuh emosi jiwa, saya menulis. Saya menulis mengenai apapun yang terjadi dalam hidup saya akhir-akhir ini. Tidak perlu ada sensor, toh kehidupan memang seperti itu. Semakin disembunyikan semakin terbongkar. Dengan menulis saya bisa menjadi Tuhan dalam semua tulisan saya. Saya yang mengatur. Saya punya hak preogatif untuk memutuskan apa yang ingin saya tulis. Baiklah, agak berlebihan lagi. Tapi mau bagaimana lagi? mood saya sedang "lucu-lucu-nya"...

Malam ini saya berpikir, tidak ada salahnya merasakan kesedihan. Bukan dosa kan kalau kita ingin menangis? Dosa-kah seseorang bila ia menangis? Saya tidak suka menangis. Tapi akhir-akhir ini saya jadi suka menangis, entah itu karena bahagia atau sedih. Tangisan tidak selalu menyatakan kekalahan kita karena tidak kuat menghadapai masalah hidup. Tangisan bukan berarti kita lemah. Sebaliknya, dengan menangis kita merasa kuat. Saya selalu merasa lebih baik setelah menangis. Saya menangis karena saya manusia. Manusia yang punya perasaan. Bahkan Superman pun pernah menangis. Menangis membuktikan kalau kita masih punya hati walaupun kadang-kadang tangisan tak harus dengan mengeluarkan air mata. Banyak orang yang menangis dalam hati. Ingin tahu bagaimana rasanya? seperti ditusuk ribuan pisau. Semakin kau menyimpan perasaan-mu semakin sakit pikiran-mu. Kau menyiksa pikiranmu yang membuat jiwamu terluka.

Banyak orang kira setelah bercerita dengan saya mereka bisa mengenal saya lebih dekat. Memang saya orang yang terbuka kepada siapa saja. Tapi mereka tidak tahu siapa saya. Mereka hanya menilai apa yang mereka lihat dari luar. Tidak ada yang mengenal baik saya lebih jauh. Bahkan orang tua saya pun tidak. Saya tidak pernah menunjukkan emosi saya pada mereka. Mereka hanya tahu saya sedang baik-baik saja. Parahnya lagi, saya tidak mengenal diri saya. Saya seperti buku yang isinya lengkap tapi tidak memiliki judul.

Lebih baik lepaskan saja semua. Kita hidup cuma sekali. Apa yang bisa kau tinggalkan lagi selain cerita dan kenangan dirimu kepada orang lain? Semua cerita dan kenangan itu membuktikan kau pernah ada.


"...and it's not easy to be me.."

You Might Also Like

0 comments