Tahu Diri

Jumat, Februari 22, 2013

*tumblr*


"Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki." 
(Hanya Isyarat, Rectoverso - Dee)


Waktu itu aku cukup percaya diri. Seperti mengikuti kontes kecantikan, aku yakin telah memegang 3 kriteria penilaian: brain, behavior, and beauty. Yes, of course I have my brain. My personality is good, and my beauty? never doubt about it. Bagai roket yang melesat ke udara aku hampir lupa daratan, lupa berpijak pada bumi. Aku melupakan pelajaran penting yang berulang-ulang terjadi: jangan terbang terlalu tinggi, kalau jatuh rasanya sakit.

Orang pertama yang menyadarkanku adalah dia sendiri. Belum apa-apa kami sudah berdebat tentang 4 jenis cinta: agape, philia, storge, dan eross. Dia bilang cinta laki-laki dan perempuan itu bullshit, persahabatan itu cuma seputar kepentingan. Ia bilang cinta hanya untuk keluarganya, untuk ayah dan ibu dan untuk kakak dan adik perempuannya. Dengan nada sinis ia menunjuk kepada perempuan penjaja cinta yang kami temui sepanjang jalan.

"Lu liat perempuan-perempuan itu? Mereka tak lebih dari penjual daging."

Lalu sebagai aktivis perempuan aku  memprotes.

"Jangan bicara begitu tentang mereka. Lu juga gak tau kan kenapa mereka mau melakukan itu."

Lalu perdebatan kembali terjadi. Hingga akhirnya aku lelah berdebat. Kamu tak mau menerima argumenku karena pikirmu usia kita yang jauh beda. Kita kembali pada diam yang biasa yang hanya tercermin dari pandangan mata. Aku kesal dan kamu bosan, detik kemudian kamu merasa bersalah tapi memilih diam. Diam-mu itu yang membuat kekesalanku memuncak.

Keesokan harinya, kamu berusaha bersikap manis untuk menebus rasa bersalahmu. Tapi memang usia yang jauh berbeda membuat aku ingin dibujuk, ingin dikejar. Sedangkan lelaki seusiamu mengharapkan pengertian yang luar biasa. Ada perbedaan besar di antara kita yang susah untuk disatukan seperti batas antara langit dan bumi. Dan aku...aku terlalu percaya diri untuk terbang ke langit.

Kali ini aku cukup tahu diri. Aku kembali ke bumi.


You Might Also Like

3 comments

  1. "Tapi memang usia yang jauh berbeda membuat aku ingin dibujuk, ingin dikejar. Sedangkan lelaki seusiamu mengharapkan pengertian yang luar biasa."

    errrrr banget my kata-katanya!!! Pas banget dengan kondisi saat ini .____. *curcol

    BalasHapus
  2. iya itu dia kak....kadang2 kita ingin dimanja2 dan disaat yg sama mereka minta dimngerti nda ketemulah kita....*tambah curcol*

    mungkin disitulah kali tantangannya ya kak? hehehe...

    BalasHapus
  3. So what we have to do my kalo dah kayak gitu?? >_<

    BalasHapus