Yudas Iskariot

Selasa, Februari 28, 2012

Dulu kamu adalah Sidharta bagiku. Teman bagi si Pertapa Cantik dalam melangkahkan kakinya di dunia. Si Pemberi Pencerahan. Sang Bodhisatva-ku. Kau adalah sahabatku. Sahabatku yang kusayangi. Kuceritakan padamu segala ikhwal diriku sebelum bertemu denganmu. Aku yang kecil ini memperjuangkan dirimu di depan handai taulan. Kamu orang pertama. Orang pertamaku.

Semua telah berubah. Aku adalah Yesus dan kaulah si Yudas Iskariot. Kau mengkhianatiku dengan pelukan. Kau menciumku untuk memberi tanda. Demi 30 keping perak kau menjualku. Kau lupa bahwa akulah sahabatmu. Yang memapahmu ketika kamu jatuh. Yang menyanyikanmu lagu-lagu penuh cinta. Bahukulah yang kamu tempati menangis. Kutopang langkahmu ketika kau belajar jalan. Kini, kau bisa berlari. Kau bahkan bisa terbang sekarang. Namun kau lupa padaku, sahabatmu ini. Kau meninggalkanku tepat ketika aku meminta tolong untuk bersama-sama memikul salib ini.

Bukit Tengkorak masih jauh, sayang.
Dan kau sudah hilang di kejauhan sana.

Tidak.
aku melihatmu menggantung dirimu sendiri
di atas tanah penuh darah.

You Might Also Like

0 comments